– Pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup terkoreksi Ke perdagangan Kamis (9/10/2025) waktu setempat, usai para investor melakukan Protes ambil untung Setelahnya reli tajam Untuk beberapa pekan terakhir, Sambil Itu aset berisiko mulai terkoreksi.
Mengutip The Wall Street Journal, Indeks S&P 500 turun 0,3%, sedangkan Nasdaq Composite yang banyak berisi saham Ilmu Pengetahuan melemah 0,1%. Kedua indeks tersebut sehari Sebelumnya Itu sempat mencetak Catatan penutupan tertinggi sepanjang masa. Adapun Dow Jones Industrial Average turun 0,5% atau turun 243 Skor.
Harga emas anjlok 2,4% Di posisi US$3.946,30 per troy ounce, Setelahnya sempat menembus level US$4.000 Sebagai pertama kalinya Ke Selasa. Perak ikut terkoreksi 3,7% Di US$46,85. Kedua logam mulia tersebut Sebelumnya Itu menguat Sebab meningkatnya permintaan Pada aset safe haven Di Di penutupan sebagian pemerintahan (government shutdown) AS.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik tipis menjadi 4,146%, seiring tekanan jual Ke harga obligasi.
Penutupan pemerintahan AS, yang memasuki minggu kedua mulai menekan Karya Usaha Di AS. Sejumlah perusahaan dilaporkan Menyaksikan keterlambatan pembayaran dan Mengkaji pemutusan hubungan kerja (Pengurangan Tenaga Kerja).
Situasi ini juga menghambat rilis data ekonomi penting, termasuk laporan ketenagakerjaan bulan September, yang Berpotensi Sebagai memengaruhi arah Aturan moneter Federal Reserve (The Fed). Data alternatif Untuk lembaga keuangan Wall Street Menunjukkan pasar tenaga kerja mulai mendingin.
“Ketika pasar tenaga kerja mulai melemah, biasanya pasar saham ikut terkoreksi begitu mencapai titik tertentu,” ujar Matt Stucky, Chief Portfolio Manager of Equities Di Northwestern Mutual Wealth Management kepada Wall Street Journal, dikutip Jumat (10/10/2025).
“Saya rasa belum sampai Di sana, tapi risikonya mulai terlihat.”
Meski data ekonomi terbatas, pelaku pasar Meramalkan Potensi pemangkasan suku bunga The Fed Ke Oktober Lebihterus besar.
John Williams, Ri The Fed New York, Untuk wawancara Di The New York Times mengatakan kekhawatirannya Pada pelemahan pasar tenaga kerja bisa membuatnya mendukung penurunan suku bunga Lebih Jelas tahun ini. Akan Tetapi, Gubernur The Fed Michael Barr menyerukan kehati-hatian Untuk langkah Berikutnya, Di menyebut bahwa Ketidakstabilan Ekonomi belum cukup turun Di target 2%.
Sejumlah investor menilai koreksi pasar Di ini kemungkinan hanya bersifat Sambil Itu. Selain daya Konsisten pasar yang tetap kuat Di Di penutupan pemerintahan, optimisme Pada sektor kecerdasan buatan (AI) juga masih tinggi. Saham Nvidia naik 1,8% Setelahnya laporan menyebut pemerintah AS menyetujui Penjualan Barang Di Luar Negeri chip bernilai miliaran Matauang Asing Di Uni Emirat Arab (UEA).
Pemerintahan Trump juga dikabarkan membuat kemajuan Untuk kesepakatan Penjualan Barang Di Luar Negeri semikonduktor Di Arab Saudi. Kenaikan tersebut mengangkat nilai pasar Nvidia Di Catatan US$4,7 triliun.
“Sentimen investor Di ini sangat positif, Supaya beban pembuktian justru ada Di pihak yang pesimis Sebagai mencari alasan kenapa pasar tidak bisa naik,” ujar Mark Hackett, Chief Market Strategist Di Nationwide.
Optimisme pasar juga didorong Dari dimulainya musim laporan keuangan kuartal III-2025, yang diperkirakan Akansegera menjadi fokus utama Di Di minimnya data ekonomi Terbaru.
Menurut FactSet, perusahaan-perusahaan Untuk indeks S&P 500 diperkirakan membukukan Kemajuan laba sebesar 8% Ke kuartal III, menandai sembilan kuartal berturut-turut Kemajuan laba tahunan.
Beberapa emiten besar sudah melaporkan hasil Di atas ekspektasi. Saham Delta Air Lines melonjak 4,3% Setelahnya membukukan kinerja keuangan lebih baik Untuk Prakiraan dan menargetkan musim liburan Di pendapatan tertinggi sepanjang sejarah. Sambil Itu PepsiCo naik 4,2% usai mencatat laba dan pendapatan yang melampaui proyeksi analis.
Di pasar valuta Asing, peso Argentina menguat Pada Matauang Asing AS. Pembantu Presiden Pembantu Presiden Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pemerintah AS membeli peso sebagai bentuk Pemberian Pada reformasi ekonomi yang dijalankan Ri Argentina Javier Milei.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Pasar Saham AS dan Harga Emas Ambruk Berjamaah, Ada Apa?