Paspampres Kecolongan, Ri Dilempar Kasut Di Jarak Didekat




Jakarta, CNBC Indonesia – Pengamanan Pada Ri Amerika Serikat (AS) dikenal sebagai salah satu yang paling ketat Ke dunia. Paspampres AS (Secret Service) selalu Berusaha menutup celah sekecil apa pun Untuk melindungi orang nomor satu Negeri Paman Sam. Akan Tetapi, sejarah mencatat pengamanan itu pernah jebol.

Paling terbaru, terjadi Ke 14 Desember 2008, tepat 18 tahun lalu, Di Ri AS George W. Bush melakukan kunjungan kerja Hingga Baghdad, Irak Di 2-3 hari.

Hari itu, Bush dijadwalkan bertemu Bersama Perdana Pejabat Tingginegara (PM) Irak Nouri al-Maliki. Setelahnya, keduanya langsung Melakukan konferensi pers bersama yang sangat ketat Ke hadapan awak media.




Foto: Cuplikan Di video Pemutaran Online, yang diperoleh CNN, Menunjukkan Ri AS George W. Bush (latar Dibelakang kiri), menunduk Di seorang jurnalis melemparkan dua Kasut Hingga arahnya Ke 14 Desember 2008 Di kunjungan perpisahan Bush Hingga Irak. (AFP/File Foto)

Secret Service tentu sudah melakukan screening Untuk memastikan potensi ancaman. Semuanya dipastikan lolos.

Sampai akhirnya, Ke Ditengah suasana yang tampak formal dan terkendali, seorang jurnalis Al-Baghdadia TV, Muntadhar al-Zaidi, tiba-tiba berdiri Di kursinya yang berada Di lima bangku Di podium. Sambil berteriak, dia melontarkan kemarahannya kepada Bush.

“Inilah ciuman perpisahan Di rakyat Irak, dasar kau anjing!” teriak Zaidi dikutip Di AP News, seraya melempar Kasut pertamanya Hingga arah Bush.

Ri AS itu sigap menunduk dan berhasil menghindar. Tak sampai sedetik Sesudah Itu, Zaidi kembali mencopot Kasut satunya dan melemparkannya  lagi.

“Ini Untuk para janda, anak yatim, dan semua orang yang terbunuh Ke Irak!” teriaknya lagi.

Semua Kasut itu tidak mengenai Bush dan hanya jatuh tepat Ke bendera AS yang berdiri Ke Dibelakang kedua pemimpin. Di kejadian singkat itu, sejumlah pengawal segera menyerbu ruangan.

Zaidi langsung dijatuhkan Hingga lantai, sempat ditendangi, lalu digelandang keluar ruang konferensi pers. Dia Sesudah Itu diserahkan kepada militer Irak Untuk menjalani proses hukum.

Menurut Washington Post, Unjuk Rasa itu langsung memicu gelombang simpati. Ratusan hingga ribuan warga Irak turun Hingga jalan menuntut pembebasan Zaidi.

Ke Lembaga Proses Hukum, Zaidi mengaku tindakannya didorong kemarahan atas invasi dan pendudukan militer AS Ke Irak. Dia menyebut konferensi pers tersebut sebagai satu-satunya kesempatan menyampaikan pesan langsung kepada Ri Hingga-43 AS yang dia anggap pembunuh. 

Sebagaimana diketahui, Dari 20 Maret 2003, AS melakukan invasi militer besar-besaran Hingga Irak. AS berdalih Irak Memiliki senjata pemusnah massal.

Meski begitu, Sesudah bertahun-tahun mengacak-acak Irak, senjata tersebut tidak pernah ditemukan. Malah, Kebugaran Irak berubah total dan hancur Sebab menjadi medan Arena Bersama korban sipil, mengutip BBC International, mencapai 460 ribu jiwa.

Akhirnya, Ke 20 Februari 2009, Lembaga Proses Hukum Memberi hukuman tiga tahun penjara kepada Zaidi atas dakwaan menyerang kepala Negeri Foreign. Akan Tetapi, hukuman itu Sesudah Itu dipangkas.

Ke 7 April 2009, hukumannya dikurangi menjadi satu tahun. Dan, Sebab berkelakuan baik, dia hanya menjalani sembilan bulan penahanan.

Meski tidak mengenai Bush, insiden serangan tersebut menjadi simbol perlawanan banyak orang. Ke berbagai forum Ke Timur Ditengah, sikap Zaidi disanjung Sebab berani mengekspresikan kemarahan langsung Pada Ri AS.

Kelak, 10 tahun Sesudah Itu, bermodalkan popularitasnya pasca-pelemparan Kasut, jurnalis Irak itu mencalonkan diri sebagai anggota Dewan.

(mfa/sef)

Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Paspampres Kecolongan, Ri Dilempar Kasut Di Jarak Didekat