Sebelum tiba Ke Indonesia Ke Selasa (3/9/2024), Paus Fransiskus menjadi sorotan terutama ihwal kesederhanaannya. Bapak Suci Umat Katolik itu Menunjukkan laku kesederhanaan lewat berbagai tindakan.
Sebut saja seperti berpergian menggunakan pesawat komersil, menolak tidur Ke hotel, berpergian pakai Kendaraan Pribadi biasa, hingga menggunakan jam diduga seharga Rp100 ribuan. Semua itu membuat kagum banyak warga. Sebab terjadi Ke Di sorotan laku hidup mewah para pejabat Bangsa.
Untuk otobiografi berjual Pope Francis: The Authorised Biography (2010), Paus Fransiskus bercerita kesederhanaan Untuk hidup dipilih berkat nasihat ayah yang Mendorong kejadian yang terjadi Ke usia 13 tahun atau Ke tahun 1949.
Sebagai catatan, pria bernama asli Jorge Mario Bergoglio ini Sebelum lahir tak kesulitan Untuk menjalani hidup. Ayahnya merupakan akuntan yang punya gaji Ke atas rata-rata dan bisa mencukupi keluarga Bersama hidup apa adanya.
Tetapi, sang Ayah sadar Kemakmuran ini membuat anaknya, Bergoglio, berada Ke zona nyaman. Jika Kemakmuran apa adanya ini dibiarkan, maka dikhawatirkan Bergoglio punya pemikiran sempit dan memandang dunia hanya Bersama satu sisi saja.
Alhasil, ayah berinisiatif meminta Bergoglio bekerja, sekalipun Mutakhir lulus sekolah dasar.
“Sekarang kamu sekolah menengah, kamu harus mulai kerja. Saya bakal mencarikannya Di liburan,” kata ayah, diceritakan ulang Bergoglio.
Perintah ayah Lalu dijalani pria asal Argentina itu secara tulus. Sekalipun tanpa mengetahui maksud tersembunyi Bersama Ayah. Lalu, dia bekerja Ke pabrik kaus kaki Di dua tahun pertama. Lalu berlanjut menjadi office boy. Barulah dia menjadi staf administrasi. Semua itu dilakukan bersamaan Bersama Pembelajaran Ke sekolah.
Kegiatan belajar dan bekerja diakui sangat melelahkan. Sebagai anak remaja, tentu Kemakmuran ini sangat berat. Dia pun sempat mengeluh. Hanya saja, keluhan tak berani diucapkan Sebagai menghormati ayahnya.
Singkat cerita, tindakan Ayah kepada dirinya Ke masa muda Mutakhir dirasakan khasiatnya ketika Bergoglio menginjak usia 20-an. Ternyata, bekerja membuat dirinya bisa berinteraksi Bersama orang banyak. Bersama Keterlibatan, Bergoglio lantas sadar tak semua manusia bernasib sama. Ada yang kaya. Ada pula yang miskin. Intinya, bekerja dan bersosialisasi bisa membuka mata Berencana keberagaman manusia, Bersama sisi ekonomi dan sosial.
“Bekerja dapat membuat saya melihat baik dan buruknya manusia,” katanya.
Alhasil, dia pun bertekad kepada diri sendiri Sebagai tetap Kehidupan Sederhana. Terlebih, dia memandang semua harta yang diperoleh tak ada yang abadi. Alias semua titipan Tuhan yang sewaktu-waktu bisa diambil.
Ke titik ini, dia sangat mengucapkan terima kasih tak terkira kepada Ayah Sebab berhasil membentuk kepribadian lewat nasihat Ke masa remaja.
“Saya sangat berterima kasih kepada Ayah Sebab telah membuat saya bekerja,” ungkap Bapa Suci Umat Katolik itu.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Pelajaran Kehidupan Sederhana Paus Fransiskus, Awalnya Sebab Dengar Ayah