– Salah satu pilihan Penanaman Modal Asing yang paling umum Untuk menambah cuan adalah instrumen saham. Terlebih, semua orang Bersama mudah dapat menjadi investor saham, tanpa harus memenuhi syarat khusus, termasuk seorang Asisten Tempattinggal Tangga (ART).
Disekitar 422 tahun yang lalu, yakni Agustus 1602, Kongsi Dagang Hindia Belanda memutuskan Untuk menjual saham kepada publik. Hal ini menjadi titik awal Untuk penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO).
Di Di itu, VOC mudah Merasakan investor Sebab menjual Produk Internasional yang paling dicari Di Eropa, yakni rempah-rempah. Para investor percaya bahwa VOC adalah Kandidat perusahaan sukses yang mampu memberi keuntungan besar.
Atas dasar inilah, ketika Menerbitkan keputusan Untuk IPO, orang-orang ramai datang Di Bursa Efek Amsterdam. Terlebih, VOC juga menjadi perusahaan pertama Di dunia yang melakukan IPO.
“Secara keseluruhan, ada 1.143 investor yang berinvestasi Untuk modal awal VOC Di Amsterdam,” tulis Lodewijk Petram Untuk The World’s First Stock Exchange (2011), dikutip Sabtu (24/5/2024).
Untuk aturannya, setiap investor berhak memutuskan berapa jumlah uang yang diinvestasikan tanpa ada batas minimum atau maksimum. Artinya, siapapun boleh Mengalokasikan uangnya kepada VOC.
Alhasil, tak cuma pejabat, bangsawan, dan orang berduit saja yang menjadi investor, ART bernama Neeltgen Cornelis juga turut berinvestasi kepada VOC.
Ketertarikan Neeltgen berinvestasi Di VOC berawal Untuk majikannya, Dirck van Os yang merupakan Direktur VOC. Di masa-masa IPO, banyak orang keluar-masuk Di Tempattinggal van Os Untuk urusan Penanaman Modal Asing.
Di itu, perdagangan bursa efek tak seperti sekarang. Semuanya serba manual dan dicatat menggunakan Alattulis. Karena Itu, wajar apabila Tempattinggal Dirck van Os ramai para investor. Di Ditengah keramaian itulah, terpantik rasa penasaran Neeltgen.
Untuk hati paling Untuk dia sebenarnya ingin berinvestasi Di VOC. Neeltgen percaya VOC bakal memberi keuntungan besar. Tetapi, Di sisi lain ia juga bingung: uangnya Untuk mana?
Sebagai ART, gaji Neeltgen kurang Untuk lima puluh sen Untuk sehari. Uang tersebut hanya cukup Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Alhasil, ia maju-mundur Untuk berinvestasi Untuk hari Di hari.
Hingga akhirnya, Di penghujung Agustus Di penawaran perdana saham bakal VOC ditutup, Neeltgen berubah pikiran.
“Dia berpikir Berencana selalu menyesal apabila dia tidak berinvestasi sekarang. Alhasil dia Memikat napas Untuk-Untuk dan Menerbitkan uang tabungannya,” tulis Petram.
Untuk uang tabungan hasil kerja kerasnya, Neeltgen menyisihkan 100 gulden Untuk membeli saham VOC. Ia pun menyerahkan uang tersebut kepada majikannya.
Nama Neeltgen Cornelis pun tercatat sebagai pemegang daftar saham VOC, Walaupun sangat kecil dibanding yang lainnya. Di itu, bos-bos VOC menaruh uang Untuk jumlah besar. Ada yang 85 ribu gulden, 65 ribu hingga 45 ribu gulden.
Lantas, apakah Neeltgen untung Untuk pembelian saham VOC?
Menurut Petram, Neeltgen Merasakan keuntungan, tetapi hanya sesaat Sebab ia melepas kepemilikan saham VOC Di Oktober 1603 atau setahun Setelahnya melakukan pembelian. Dia menjual seluruh sahamnya kepada Jacques de Pourcq.
Padahal, jika terus-menerus dipegang, uang 100 gulden tersebut bisa berubah menjadi ribuan gulden. Menurut Petram, setidaknya pemegang saham VOC bisa Merasakan rempah-rempah setiap Di sebagai bentuk dividen.
Terlebih, VOC Untuk beberapa tahun Dari IPO terbukti Karena Itu perusahaan terbesar Di dunia berkat sukses menjual dan menguasai rempah-rempah Untuk Indonesia.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Pembantu Nekat Pakai Gaji Buat Beli Saham, Tak Disangka Malah…