Jakarta –
Pembantu Presiden Tim Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Usaha Mikro Kecil) Maman Abdurrahman memastikan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada Usaha Mikro Kecil tak sekadar banyak secara jumlah yang disalurkan tetapi juga Merencanakan aspek Standar. Pasalnya, Usaha Mikro Kecil Memiliki peran penting Di perekonomian nasional.
“Harus dipahami Kementerian Usaha Mikro Kecil bersama lembaga penyalur, termasuk perbankan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, menekankan aspek Seleksi dan Standar penyaluran, serta pembinaan Pada penerima KUR yang harus diperhatikan,” kata Maman Di keterangan tertulis, Senin (11/11/2024.
Maman menegaskan pemerintah mengupayakan KUR terserap dan dapat diakses optimal Melewati sejumlah Aturan pendukung termasuk pemberian Bantuan Fluktuasi Harga bunga Di Merencanakan aspek Standar.
KUR diharapkan tidak digunakan Sebagai kepentingan konsumtif melainkan Ke sektor produktif. Selain juga tak hanya sekadar disalurkan Di konteks membantu modal saja Tetapi ada pendampingan. Hal itu diungkapkan olehnya Di Dialog Interaktif bersama Pembantu Presiden Tim Menteri Usaha Mikro Kecil Di tema ‘Fleksi Bilitas Pembiayaan KUR’ Ke Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), hari ini.
“Kami optimistis target KUR tahun ini bisa tercapai tanpa mengesampingkan Standar, tetapi juga Meningkatkan konsumsi belanja Usaha Mikro Kecil,” jelasnya.
Dia mengatakan begitu juga Di Aturan penghapusan piutang Di Ri Prabowo Subianto kepada para petani dan nelayan yang menjadi Aturan afirmatif dan keberpihakan Pemerintah kepada pelaku Usaha Mikro Kecil. Diharapkan bisa ikut Merangsang penyaluran KUR maupun kredit perbankan kepada Usaha Mikro Kecil.
“Aturan ini Sebagai menghapus secara administratif Di blacklist bank, Supaya diberikan payung hukum. Karena Itu otomatis para pelaku Usaha Mikro Kecil bisa mengakses kredit lagi. Supaya ekonomi bergerak dan 1 juta Usaha Mikro Kecil yang terbantu penghapusan utangnya bisa ikut memanfaatkan kembali fasilitas kredit,” ucapnya.
Maman menjelaskan pemerintah menargetkan penyaluran KUR mencapai Rp 300 triliun Ke tahun 2024, atau disesuaikan Di kecukupan Dana Sebagai Bantuan Fluktuasi Harga. Sambil Itu, penyaluran KUR khusus Ke Provinsi Kalbar Ke awal tahun sampai 10 November 2024 mencapai Rp 3,79 triliun kepada 52.959 debitur.
Dia melanjutkan sebagian besar pelaku usaha umumnya mengandalkan pinjaman Di bank Sebagai memperkuat modal. Yang membedakan usaha mikro Di usaha kecil maupun menengah adalah tekad dan disiplin Di melakukan Kontrol Keuangan.
Terkadang usaha sulit maju itu, Lantaran tidak punya kesadaran atau disiplin mengelola keuangan.
“Modal dasar Sebagai sukses usaha adalah disiplin keuangan. Langkah alokasi KUR yang digelontorkan Pemerintah bukan main-main. Target sebesar Rp 300 triliun tahun 2024 menjadi usaha bersama Di Meningkatkan Standar hidup dan ekonomi Kelompok. Kalau tidak disiplin mengelola keuangan, mau 1 kontainer uang yang disalurkan pun tak pernah cukup,” tutur Maman.
Maka Di itu, Di berbagai kendala yang dihadapi, Kementerian Usaha Mikro Kecil menerapkan berbagai strategi. Salah satu contohnya yakni Merangsang penerapan innovative credit scoring Di penilaian kredit sebagai salah satu upaya Merangsang percepatan penyaluran KUR Klaster. Ke Di Itu, menerapkan pendampingan Untuk Usaha Mikro Kecil yang Akansegera mengakses KUR.
Serta melakukan koordinasi Di seluruh stakeholder yakni, Kemenko Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, penyalur KUR, dan perusahaan penjamin KUR.
Ke Di Yang Sama, Social Entrepreneurship & Incubation Division Head PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Evi Sulistiawati mengatakan, BRI Berusaha Sebagai terus menjadi kontributor kemajuan Usaha Mikro Kecil Ke Provinsi Kalbar.
“Salah satunya, KUR sebagai satu Dukungan pinjaman yang digulirkan Pemerintah, dan ikut serta menyalurkannya sebagai bentuk kepedulian kepada Usaha Mikro Kecil Di mengakses pembiayaan baik yang bersifat modal kerja maupun Penanaman Modal,” kata Evi.
Dia juga menambahkan penyaluran KUR BRI terbukti mampu Meningkatkan keuntungan dan Keadaan Usaha Mikro Kecil. Lantaran terjadi graduasi, Usaha Mikro Kecil yang naik kelas Meresahkan Di jumlah plafon KUR Ke pinjaman komersial.
“Penyaluran KUR diharapkan mampu Merangsang Usaha Mikro Kecil usaha menjadi lebih layak dan naik kelas,” harapnya.
Ke kesempatan yang sama, Asisten Pemerintahan dan Keadaan Setda Provinsi Kalbar Linda Purnama menuturkan terdapat sebanyak 164.364 pelaku Usaha Mikro Kecil Ke Kalbar, dimana Di 99 persen merupakan usaha mikro, sebesar 0,89 persen usaha kecil, dan 0,11 persen usaha menengah.
Ke Area itu, mayoritas pelaku usaha berada Ke sektor perdagangan atau sebesar 54,04 persen, penyediaan akomodasi dan sektor Konsumsi dan minuman sebesar 21,67 persen, serta industri pengolahan sebesar 12,7 persen.
“Jumlah tersebut tersebar merata Ke 14 Kabupaten/Kota se-Kalimantan. Di hadirnya Pembantu Presiden Tim Menteri Usaha Mikro Kecil yang berasal Di Kalimantan, kami berharap kita bisa Lebih mendukung pelaku usaha Sebagai terinspirasi dan berkembang, yang tadinya mikro naik kelas menjadi kecil dan menengah,” tutup Linda.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita: Pembantu Presiden Tim Menteri Usaha Mikro Kecil Optimistis Penyaluran KUR Tetap Berkualitas-Tepat Sasaran