loading…
Seorang pengunjung berjalan melewati Gedung Putih dan tiang bendera Terbaru yang dipasang Di North Lawn Di Washington, D.C., Amerika Serikat, Di 19 Juni 2025. FOTO/Reuters
Langkah itu menandai realisasi ancaman Trump Sebagai memangkas jumlah aparatur dan belanja pemerintah Di Ditengah krisis fiskal yang belum terpecahkan. Ia menuding Partai Demokrat sebagai pihak yang bertanggung jawab atas situasi tersebut.
“Ini akibat Aturan yang dipengaruhi Demokrat. Mereka yang memulai masalah ini,” ujar Trump dikutip Di Reuters, Minggu (12/10).
Pemangkasan pegawai dilakukan Di berbagai lembaga, Di lain Departemen Keuangan, Departemen Kesejajaran dan Layanan Kelompok, Dinas Pajak Lainnya (IRS), Departemen Pembelajaran, Departemen Perdagangan, serta Divisi Keselamatan Siber Di bawah Departemen Keselamatan Di Negeri (Homeland Security). Tetapi, juru bicara masing-masing lembaga belum dapat memastikan jumlah pasti pegawai yang terkena Pemecatan Karyawan.
Menurut data Departemen Kehakiman, sedikitnya 4.200 pegawai Di tujuh lembaga telah Memperoleh surat pemutusan kerja. Di antaranya, 1.400 orang berasal Di Departemen Keuangan dan lebih Di 1.100 pegawai Di Departemen Kesejajaran.
Trump diketahui telah menargetkan pemangkasan Disekitar 300.000 pegawai sipil federal sepanjang tahun ini sebagai Dibagian Di Inisiatif efisiensi birokrasi. Ia juga memerintahkan pembekuan dana infrastruktur senilai lebih Di 28 miliar Matauang Asing AS Untuk Bangsa Dibagian yang dikenal sebagai basis Demokrat, seperti New York, California, dan Illinois.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Pemecatan Karyawan Massal, Gaji Ribuan PNS Di Amerika Serikat Tak Dibayar