Pengamat Pertanian Ungkap Wacana Ke Balik Kenaikan HPP Gabah dan Beras

JAKARTA – Pengamat Pertanian, Khudori menilai Fluktuasi Harga pembelian pemerintah (HPP) menjadi Rp6.500/kg gabah kering panen Ke tingkat petani, merupakan langkah Sebagai menjaga agar petani tetap Merasakan insentif ekonomi yang memadai.

Kenaikan HPP gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) Di 8,3% hingga 10,8% sekaligus sebagai wujud upaya Sebagai menjaga kegairahan petani Di mengusahakan padi.

Sedangkan gabah kering panen Ke penggilingan naik Bersama Rp6.100/kg menjadi Rp6.700/kg. Sebagai pembelian beras Ke gudang BULOG naik Bersama Rp11 ribu/kg menjadi Rp12 ribu/kg Bersama Standar derajat sosoh 100%, dan maksimal kadar air, butir patah dan menir masing-masing sebesar 14%, 25% dan 2%.

“Kenaikan HPP gabah dan beras pengadaan BULOG tanpa disertai Fluktuasi Harga eceran tertinggi (HET) beras (medium dan premium) bisa dibaca sebagai cara pemerintah Sebagai memberi Potensi kepada BULOG memaksimalkan pengadaan gabah/beras Bersama produksi domestik,” ungkap Khudori Di keterangannya, Senin (13/1/2025).

Produksi beras diperkirakan melimpah Ke Maret-Mei nanti, Sebagai menjadi periode terbaik Untuk BULOG menyerap gabah/beras.

“Mengapa langkah ini dilakukan pemerintah? Sepertinya ini tidak bisa dilepaskan Bersama tekad pemerintah yang tidak Berencana mengimpor beras tahun ini. Ini berarti tidak Berencana ada penugasan Produk Impor beras kepada BULOG seperti dua tahun terakhir,” jelasnya.

Ketika Produk Impor tidak ada lagi, maka Bulog diharuskan memaksimalkan penyerapan produksi domestik. Sebagai informasi Ke Produk Impor beras BULOG Ke tahun 2023 mencapai 3,06 juta ton dan mencapai Disekitar 3,5 juta ton Ke 2024.

Menurutnya ketika penyerapan gabah/beras BULOG dinilai memadai, boleh Karena Itu, Ke Pada itulah pemerintah Berencana memberlakukan HET beras yang Terbaru. Lantaran ungkap Khudori, tidak masuk akal menaikkan HPP tanpa diikuti kenaikan HET. Ketika harga input atau bahan baku naik, harga output yaitu beras juga pasti naik.

Untuk penggilingan padi, terutama penggilingan padi skala kecil, musim panen raya adalah waktunya bekerja. Akan Tetapi, Lantaran HET beras tidak dinaikkan, setidaknya ada dua pilihan Untuk penggilingan.