– Anggapan Indonesia surga harta karun tak bisa dibantah. Harta karun berupa emas, berlian, dan peralatan mewah lain berserakan Ke darat dan lautan Area Indonesia.
Salah satu legenda adalah harta karun Ke lautan Belitung yang berasal Di tragedi karamnya kapal asal Arab yang Ke China. Kapal tersebut membawa 70.000 keramik asal China. Meski tenggelam Ke lautan RI, keramik tersebut dijual Di perusahaan Foreign senilai US$ 32 juta atau Rp492 M dan kini disimpan Ke Singapura.
Bagaimana kisahnya?
Ditemukan Penyelam RI
Alkisah Ke 1998, seorang penyelam tradisional Lagi Berendam Ke perairan Belitung. Pada menyelam Ke kedalaman 17-18 meter Ke bawah permukaan laut, penyelam itu menemukan mangkuk, guci, dan kendi yang tak pernah diketahui Di mana.
Alhasil, penyelam tersebut melaporkan temuannya kepada pihak Yang Berhubungan Di. Di sini diketahui bahwa temuan tersebut bukan Barang Dagangan biasa, melainkan harta karun Di masa kuno. Tepatnya Di tahun 838 Masehi atau 1.163 tahun Sebelumnya Itu atau era Dinasti Tang yang berasal Di Provinsi Hunan, China.
Dari penemuan penyelam tersebut banyak orang mengira Ke dasar perairan Belitung terdapat harta karun tak terkira. Akan Tetapi, belum ada yang mampu mencari sampai akhirnya dilakukan Ke 1999.
Menurut paparan Michael Flecker Untuk A Ninth-Century Arab or Indian Shipwreck in Indonesia (2001), penyelam tersebut menjual posisi koordinat temuan kepada perusahaan asal Jerman, Seabed Explorations GBR.
Sebagai catatan, perusahaan tersebut memegang lisensi survei dan penggalian yang dikeluarkan pemerintah Indonesia. Artinya, Seabed Explorations GBR sah mengangkut harta karun Di bumi Indonesia.
Maka, Setelahnya ditemukan, terungkap lagi tabir harta karun lebih Untuk. Ternyata, temuan penyelam sangat sedikit sebab perusahaan berhasil mengangkut 70.000 keramik asal China. Ini belum menghitung perak, guci, hingga kepingan emas.
Jejak Kapal Arab
Secara kontekstual, penemuan harta karun juga Menunjukkan posisi Indonesia sebagai jalur transportasi Dunia ribuan tahun lalu. Michael Flecker menyebut harta tersebut berasal Di Kapal Arab yang melintasi perairan Nusantara Ke abad Ke-8 Masehi.
Kapal tersebut Memiliki panjang 15,3 meter dan mampu menampung ribuan ton muatan. Pada direkonstruksi, konon kapal tersebut berangkat Di Afrika Ke China atau Sebagai Alternatif. Hanya saja, tak diketahui pasti kenapa kapal tersebut berada Ke perairan Belitung yang sangat jauh Di jalur pelayaran Dunia.
Ketika Ke perairan Belitung, kapal bertabrakan Di karang-karang hingga tenggelam berserta muatannya. Sejarah Lalu mencatat muatan kapal Arab tersebut menjadi penemuan arkeologi bawah air terbesar yang pernah ditemukan Ke Indonesia. Namanya, Belitung wreck.
Hanya saja, seluruh penemuan tersebut tak Karena Itu milik Indonesia.
Laku Terjual Rp492 M
Ke 2005, seluruh temuan Di Kapal Arab yang tenggelam Ke laut Indonesia Lalu dijual Ke lembaga pecinta keramik Ke Singapura. Seluruhnya laku terjual Di harga luar biasa fantastis, yakni US$ 32 juta atau setara Rp492 M Ke masa kini.
Seluruh keuntungan tersebut jatuh Ke tangan Seabed Explorations GBR. Ketika ini terjadi pemerintah Indonesia Ketidak Setujuan. Sebab, jika mengacu Ke perjanjian, maka keuntungan harta karun dibagi dua, Di pengusaha dan pemerintah.
Akan Tetapi, Untuk Peristiwa Pidana Hukum harta karun Kapal Arab, pemerintah tidak dapat apa-apa. Belakangan, Setelahnya Dialog Antar Negara, pemerintah hanya dapat jatah keuntungan US$ 2,5 juta atau Rp33 Miliar, tak sampai sepersepuluhnya. Sedangkan, Rp459 miliar Karena Itu keuntungan perusahaan tersebut.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Penyelam RI Nemu Harta Karun Kapal Arab Rp492 M, tapi Dijual Ke Foreign