Perhitungan Mutakhir Garis Kemiskinan Global Lagi Disiapkan, Luhut Minta Jangan Kaget

Jakarta

Ketua Dewan Peningkatan Ekonomi (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan Berkata pemerintah Di menyusun perhitungan terbaru garis Kemiskinan Global. Hal ini menyesuaikan garis Kemiskinan Global terbaru Lembaga Keuangan Internasional (World Bank) yang tertuang Di dokumen bertajuk ‘June 2025 Update to the Poverty and Inequality Platform (PIP)’.

Luhut mengatakan pembicaraan tentang perubahan garis Kemiskinan Global sudah dibicarakan Sebelum beberapa waktu lalu. Ia menilai perhitungan garis Kemiskinan Global memang harus direvisi Bersama lebih mencerminkan Kemakmuran Di ini.

“Anggota DEN ada Prof Arief (Anshory Yusuf) yang ahli Kemiskinan Global, memang sudah kami bicarakan Sebelum beberapa waktu yang lalu, bahwa kita harus merevisi mengenai angka ini,” kata Luhut usai Berpartisipasi Di International Conference on Infrastructure (ICI) Ke Jakarta International Convention Center (JICC), Kamis (12/6/2025).


Luhut menjelaskan perhitungan terbaru garis Kemiskinan Global Di terus dimatangkan Sebagai dilaporkan kepada Kepala Negara Prabowo Subianto. Menurutnya, perubahan ini adalah suatu hal yang biasa.

“Bersama Sebab Itu bukan menandakan tidak baik, tetapi memang angka ini perubahannya harus betul-betul dilihat lagi dan itu saya kira sudah kita siapkan laporannya Ke Kepala Negara. Tidak ada yang aneh Ke sini, tapi memang harus dilakukan,” ucap Luhut.

Di disinggung apakah jumlah Kemiskinan Global Berencana Menimbulkan Kekhawatiran Bersama perhitungan Mutakhir, Luhut menilai tidak perlu kaget Bersama angka. Ia yakin permasalahan Kemiskinan Global Berencana selesai Bersama berbagai Langkah prioritas seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga food estate.

“Secara menyeluruh nanti Di distudi, BPS juga bicara Bersama kami mengenai ini Supaya kita nggak perlu kaget-kaget. Kita berharap nanti Bisa Jadi kalau Kepala Negara setuju, angka-angka ini bisa keluar, nanti pidato Kepala Negara Bisa Jadi Berencana lebih mencerminkan angka yang sebenarnya,” imbuhnya.

Harapannya perhitungan terbaru garis Kemiskinan Global bisa diumumkan tahun ini. “Bisa Berencana diumumkan (tahun ini), saya pikir datanya sudah cukup lengkap. Di dikerjakan profesor Arief, nanti saya tanya dia, ini saya mau Diskusi sekarang,” tambahnya.

Lembaga Keuangan Internasional ubah garis Kemiskinan Global. Langsung klik halaman berikutnya

Lembaga Keuangan Internasional mengubah perhitungan Sebagai standar garis Kemiskinan Global dan ketimpangan Dunia mulai Juni 2025. Atas langkah tersebut, jumlah angka Kemiskinan Global Ke Indonesia melonjak drastis hingga menyentuh angka 194,6 juta jiwa atau 68,3%.

Perubahan itu Merencanakan paritas daya beli (purchasing power parity/PPP) terbaru yakni PPP 2021, Bersama Sebelumnya PPP 2017. PPP sendiri merupakan metode konversi yang menyesuaikan daya beli antarnegara, Ke mana US$ 1 PPP tahun 2024 setara Bersama Rp 5.993,03 berdasarkan penjelasan Badan Pusat Statistik (BPS).

Bersama Menerapkan PPP 2021, terjadi perubahan atas tiga lini garis Kemiskinan Global. Sebagai garis Kemiskinan Global internasional (international poverty line), atau yang biasanya menjadi ukuran tingkat Kemiskinan Global ekstrem, Bersama semula US$ 2,15 Ke PPP 2017 menjadi US$ 3.00 berdasarkan PPP 2021.

Sambil Itu, Sebagai garis Kemiskinan Global Bangsa berpendapatan menengah Ke bawah (lower-middle income) Bersama US$ 3,65 menjadi US$ 4,20. Lalu, Sebagai garis Kemiskinan Global Bangsa berpendapatan menengah Ke atas (upper-middle income country/UMIC), seperti Indonesia Ke dalamnya, Bersama semula sebesar US$ 6,85 menjadi US$ 8,30.

Sebagai Indonesia, Lembaga Keuangan Internasional mengkategorikannya sebagai Bangsa berpendapatan menengah atas Sebelum 2023 Setelahnya mencapai gross national income (GNI) atau pendapatan nasional bruto sebesar US$ 4.580 per kapita.

Perubahan atas acuan tersebut turut membuat jumlah penduduk miskin Indonesia Menimbulkan Kekhawatiran Bersama Sebelumnya 60,3% Bersama total penduduk Ke 2024 atau Di 171,7 juta jiwa.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita: Perhitungan Mutakhir Garis Kemiskinan Global Lagi Disiapkan, Luhut Minta Jangan Kaget