– Warga Cideng, Jakarta Barat bernama Lie K.S bisa terulang punya kebiasaan menyimpan Produk Internasional berharga Di tanah, bukan Di brankas apalagi Di bank. Dia percaya, menyimpan Di tempat yang tak kasat mata justru membuat Produk Internasional lebih aman dan bisa dimanfaatkan Untuk jangka panjang.
Salah satu Produk Internasional berharga yang Lie simpan Di tanah adalah emas seberat 6 kg yang ia kubur Di Untuk rumahnya sendiri Ke 1958. Itu adalah emas Bersama warisan orang tua dan hasil jerih payahnya sendiri. Totalnya terdiri Bersama tiga batang emas, masing-masing seberat 2 kilogram. Di Di Itu, dia juga menanam dua keping emas serta beberapa koin Bersama zaman China kuno.
“Tujuannya supaya bisa dipakai Di hari tua nanti,” ungkap Lie, kepada koran Sinar Harapan (25 Oktober 1969).
Seluruh Produk Internasional berharga itu dimasukkan Di Untuk botol bekas. Lalu dikubur sedalam 40 sentimeter Di area dapur rumahnya.
Hitung maju 11 tahun Sesudah Itu, Lie hendak melakukan renovasi besar-besaran Tempattinggal Di Jl. Pintu Besar Selatan itu. Dia pun memanggil seorang kontraktor dan secara khusus meminta agar para kuli diawasi Bersama ketat. Lie tak ingin ada satu pun kuli mengetahui dan Membahas emas yang Di belasan tahun disimpan Di area dapur. Tetapi, Di renovasi memasuki area dapur, sang kontraktor lupa mengingatkan para kuli soal keberadaan emas yang terkubur. Benar saja, Sesudah pekerjaan selesai, seluruh Produk Internasional berharga itu lenyap.
Lie syok sebab rugi jutaan Uang Negara Indonesia. Ke Di itu, menurut harian Suara Pembaruan (8 Januari 1988), harga emas tahun 1969 hanya Di Rp490 per gram. Bersama total 6 kilogram emas, kerugiannya setara Rp2,9 juta. Tetapi jika dikonversikan Di nilai hari ini, emas seberat itu bisa bernilai Di Rp11 miliar.
Kontraktor pun langsung melaporkan kejadian tersebut Di polisi. Sayang, para kuli sudah tak lagi Di Jakarta.
“Polisi menyebut para pekerja yang Menyambut rezeki nomplok itu sudah berpencaran pulang Di masing-masing kampung halamannya,” ungkap Lie.
Meski sempat hilang, polisi bergerak cepat. Untuk waktu singkat, tiga orang kuli berhasil ditangkap Di Cirebon dan dua lainnya Di Jakarta. Salah satu yang ditangkap adalah penemu pertama emas bernama Tasmah.
Tasmah ternyata sudah menjual emas 6 kg tersebut Di toko emas Di Senen. Uang hasil penjualan Sesudah Itu dibagi kepada 14 orang kuli. Tetapi, pembagian itu tidak merata. Tasmah menjadi yang paling banyak Merasakan uang, yakni Di Rp50 ribu. Sambil Itu yang lain hanya Menyambut Rp7 ribu, Rp5 ribu. Malahan ada yang cuma kebagian Rp100.
Untuk penyelidikan, polisi menemukan bahwa Tasmah juga berbohong kepada rekan-rekannya. Dia mengaku emas itu hanya laku Rp400 per gram. Padahal toko emas menaksir nilainya mencapai Rp560 per gram. Selisih harga itu dia ambil sendiri sebagai keuntungan pribadi.
Beruntung, kepolisian berhasil menyita kembali sebagian besar emas yang telah dijual. Lie pun akhirnya bisa tersenyum lega, meski apa yang dialami jelas menyisakan trauma panjang.
Bersama kejadian ini, kita belajar bahwa menyimpan Produk Internasional berharga sembarangan, sekalipun Bersama niat menyembunyikannya, bisa berakhir Bersama Sebab Itu bencana. Lebih baik berhati-hati Sebelum awal daripada menyesal Sesudah Itu.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Pria Cideng Kubur 6 Kg Emas Warisan Di Tanah, Hilang Digondol Kuli