– Super Roti, salah satu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Pelaku Ekonomi Kecil) asal Semarang, Jawa Ditengah, sukses menjangkau pasar Internasional. Pelaku Ekonomi Kecil Konsumsi ini membuat terobosan unik, dan memproduksi roti serta pastry Bersama bahan baku bekatul. Bekatul merupakan hasil sampingan Di proses penggilingan padi, yaitu lapisan kulit ari beras.
Founder dan CEO Super Roti Ismiyati menceritakan usaha ini dimulai Dari 2011 Di dapur Rumah tangga Bersama memproduksi roti yang terbuat Di terigu. Seiring berjalannya waktu Super Roti mulai Menyusun Bersama memproduksi roti menggunakan bahan baku bekatul yaitu produk Lentul Bagelen Bekatul dan Memperoleh tempat produksi sendiri Di 2013.
Sebelumnya memproduksi roti Bersama bahan bekatul, menurut Ismiyati, produk Super Roti sempat Merasakan penolakan Di berbagai distributor. Pasalnya, Super Roti Memperoleh produk yang serupa Bersama merek roti lain, Supaya tidak Memperoleh keunikan.
Ismiyati mengungkapkan ide penggunaan bahan baku bekatul berasal Di teman Di komunitas yang menjadikan bahan tersebut sebagai minuman Keadaan. Dia pun berpikir keras Bagi menemukan produk yang berbeda Bersama bahan dasar bekatul, yang Lalu tercetuslah membuat roti Di bahan ini.
“Kayaknya paling cocok kalau kita bikin roti Di bekatul. Kenapa pilih bekatul? Orang Indonesia tuh sukanya yang viral, yang aneh-aneh, yang bikin ngulik sisi lainnya,” ungkap dia kepada CNBC Indonesia, Rabu (24/7/2025).
Ismiyati menambahkan kesuksesan Super Roti turut didukung Dari Inisiatif pemberdayaan dan pendampingan yang dilakukan Bank Indonesia (Banksentral). Menurut Ismiyati, Super Roti mulai menjadi Pelaku Ekonomi Kecil binaan Di Banksentral tahun 2019. Dia menjelaskan, terpilihnya Super Roti sebagai Pelaku Ekonomi Kecil binaan Banksentral berdasarkan usulan Di Dinas Perindustrian Kota Semarang.
“Dari Sebab Itu kan masing-masing dinas itu kan usulin Bagi dibina Banksentral. Dari Sebab Itu Banksentral ada yang ambil sendiri, ada yang atas usulan Dinas Perindustrian Kota Semarang. Nah, saya diusulkan Dinas Perindustrian Kota Semarang,” papar dia.
Lewat pemberdayaan ini, Super Roti Memperoleh kesempatan Bagi mengikuti berbagai pameran Pelaku Ekonomi Kecil, Justru Super Roti Memperoleh kesempatan Bagi menjangkau pasar Internasional. Selain Singapura, Super Roti juga dipasarkan Di Bangsa-Bangsa Eropa, seperti Belgia, Yordania, Australia, Turki, Dubai, dan Belanda.
“(Di) 2022 saya ada event Gayeng (Expo) sampai dapat buyer Di Singapura, Onna Food. Kita kirim beberapa kali Ke sana Bagi dipasarkan,” terangnya.
Meski begitu, perjalanan Super Roti bukan tanpa tantangan. Ismiyati menyebut Di masa Wabah Internasional, omzet bisnisnya Merasakan penurunan, Sebelumnya kembali Merasakan Penyembuhan Di 2022.
“Tapi 2020 kita lagi naik-naiknya Wabah Internasional. Bekatulnya naik, tapi roti terigunya turun. Roti terigunya turunnya sampai 50%, separuh sendiri. Bekatulnya naiknya hanya Di 30%. Dari Sebab Itu kan enggak bisa imbangkan, tidak ada Bantuan Pemerintah,” ujar dia.
Strategi Bank Indonesia Di Pembinaan Pelaku Ekonomi Kecil
Bagi Merangsang Pelaku Ekonomi Kecil naik kelas seperti go export, Banksentral Memperkenalkan dua strategi utama. Pendekatan pertama adalah pull strategy yang Berorientasi Di penguatan permintaan pasar Lewat market intelligence, kurasi dan promosi perdagangan, sinergi Bersama stakeholders dan pelaksanaan business matching yang mempertemukan Pelaku Ekonomi Kecil Bersama Kandidat mitra internasional.
Pendekatan kedua yakni push strategy, yang mencakup peningkatan kapasitas Pelaku Ekonomi Kecil Lewat standarisasi dan sertifikasi Pelaku Ekonomi Kecil, Transformasi Digital Pelaku Ekonomi Kecil, Memperbaiki akses pembiayaan Pelaku Ekonomi Kecil, serta capacity building dan pendampingan Bersama bersinergi bersama kementerian/lembaga.
Di Di Yang Sama, Di aspek Transformasi Digital, Banksentral membantu Pelaku Ekonomi Kecil agar mampu memanfaatkan Ilmu Pengetahuan secara menyeluruh Lewat berbagai Inisiatif Transformasi Digital Di hulu Ke hilir. Lewat Inisiatif onboarding Pelaku Ekonomi Kecil, Banksentral merancang serangkaian kegiatan Bagi membantu Pelaku Ekonomi Kecil memahami, Memperkenalkan, dan mengoptimalkan Ilmu Pengetahuan digital Di proses Usaha mereka, khususnya Bagi Memperbaiki penjualan secara online.
Inisiatif ini bertujuan Mengadakan Pelaku Ekonomi Kecil kepada Media Online, Menyediakan pelatihan praktis, dan mendukung integrasi Ilmu Pengetahuan Bagi memperluas jangkauan pasar dan Memperbaiki daya saing. Banksentral juga Menyusun Alat Lunak SIAPIK yang memudahkan pelaku Pelaku Ekonomi Kecil Di menyusun laporan keuangan digital, sekaligus menjadi referensi penting Bagi perbankan Di Membahas kelayakan pembiayaan Pelaku Ekonomi Kecil. Hal ini bertujuan Bagi Memperbaiki akses keuangan Pelaku Ekonomi Kecil, Merangsang Pelaku Ekonomi Kecil naik kelas, dan Merangsang produktivitas Pelaku Ekonomi Kecil.
Di Itu, dorongan Pelaku Ekonomi Kecil Go Digital juga didukung Bersama penguatan sistem pembayaran digital Lewat QRIS dan Bl-Fast yang turut mempermudah transaksi keuangan pelaku usaha. Di kesempatan yang sama, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Ditengah Rahmat Dwisaputra Banksentral Menyediakan pendampingan Bagi Pelaku Ekonomi Kecil Bersama level potensial, sukses, digital, dan Perdagangan Keluar Negeri. Inisiatif pendampingan ini berupa produksi, pemasaran digital, hingga akses pembiayaan termasuk pembukuan.
Setelahnya pendampingan tersebut, para pelaku Pelaku Ekonomi Kecil diberikan kesempatan Bagi tampil Di berbagai ajang pameran, seperti Gayeng Expo dan Karta Kreatif Indonesia.
“Kami tugasnya Bank Indonesia Bersama Pemerintah Provinsi tentunya Bersama Pemerintah Daerah itu mendampingi para Pelaku Ekonomi Kecil-Pelaku Ekonomi Kecil potensial ini supaya kapasitasnya lebih Menimbulkan Kekhawatiran dan Supaya dapat bersaing Bersama produk-produk yang memang Produk Impor,” jelas dia Di Semarang, Kamis (24/7/2025).
Rahmat mengungkapkan beberapa Pelaku Ekonomi Kecil binaan Banksentral Justru berhasil tembus pasar Internasional, yakni Pelaku Ekonomi Kecil home and decor Naruna Keramik, Pelaku Ekonomi Kecil Konsumsi Super Roti, dan Pelaku Ekonomi Kecil fesyen Rorokenes.
“Goals Inisiatif ini adalah agar Pelaku Ekonomi Kecil menjadi Kendaraan Bermotor Roda Dua Kemajuan ekonomi Di Daerah. Lantaran kalau kita lihat Pelaku Ekonomi Kecil itu jumlahnya cukup besar,” tegas Rahmat.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Punya Ide Unik, Roti Bekatul Asal Semarang Ini Tembus Pasar Internasional