Jakarta –
Era tiket pesawat mahal kembali membayangi Indonesia, pemerintah putar otak agar bisa menekan harga tiket menjadi lebih terjangkau. Satgas Supervisi Harga Tiket Angkutan Penerbangan Nasional pun dibentuk dan sudah menyiapkan beberapa Aturan Sebagai mengatasi masalah ini.
Beberapa Aturan yang Di disiapkan Sebagai menekan harga tiket pesawat mulai Di penghapusan Iuran Wajib suku cadang pesawat, penghapusan PPN Sebagai pembelian tiket Dari penumpang dan pembelian avtur Sebagai maskapai, hingga membuka pasar avtur Sebagai pihak swasta.
Yang Karena Itu pertanyaan, seberapa ampuh Aturan-Aturan ini menekan harga tiket pesawat?
Analis Independen Usaha Penerbangan Gatot Rahardjo mengatakan Aturan-Aturan ini bisa optimal menekan harga tiket apabila implementasinya segera dilakukan Di waktu Di dan berbarengan.
“Kalau semua itu dilakukan memang bisa langsung menurunkan harga tiket. Tapi harus semuanya ya. Soalnya kalau satu per satu tetap saja tidak Akansegera berpengaruh banyak,” ungkap Gatot ketika dihubungi detikcom, Minggu (22/9/2024).
Gatot menekankan yang Akansegera paling berdampak menekan harga tiket adalah Aturan penghapusan PPN tiket pesawat. Sebab, Iuran Wajib yang satu ini diterapkan langsung kepada Komunitas yang mau membeli tiket pesawat.
“Yang bisa langsung berdampak Di penumpang itu kan PPN tiket yang 11%, kabarnya tahun Didepan naik 12%. Kalau itu dihapus seharusnya Akansegera menurunkan harga tiket minimal 11%,” ujar Gatot.
Catatan Di Gatot adalah pemerintah harus mempunyai komitmen politik atau political will Sebagai Melakukan semua Aturan yang dimaksud. Sebagai Aturan penghapusan bea masuk suku cadang saja misalnya, sudah 10 tahun Aturan ini dibahas dan didiskusikan, tapi tak ada satupun Aturan yang dikeluarkan.
“Artinya apa? Artinya sebenarnya itu tergantung political will pemerintah.Lantaran pemerintah sudah tahu apa yang harus dilakukan Dari lama, tapi tidak dilakukan juga. Kalau sekarang kan sudah mepet masa kerja mereka, apa bisa dilakukan? Kalau pemerintahan yang Terbaru mau melakukan hal ini, itu bagus,” ungkap Gatot.
Gatot melanjutkan masih ada satu Topik lagi yang belum tersentuh Di pembahasan penurunan tiket belakangan ini. Hal itu adalah dugaan monopoli Hingga rute dan slot penerbangan yang dipegang Dari satu grup maskapai tertentu saja.
Masalah ini harus diurai dan Kementerian Perhubungan sebagai regulator utama penerbangan seharusnya bisa turun tangan soal masalah ini tanpa perlu berkoordinasi lintas sektoral.
“Kalau masih ada monopoli dan tidak ada persaingan yang sehat, maka harga tiket tetap Akansegera Hingga batas atas. Dan soal monopoli ini sebenarnya aturannya ada Hingga Pejabat Tingginegara Perhubungan, harusnya lebih gampang,” sebut Gatot.
Catatan Soal Tata Kelola Avtur
Hingga sisi lain, Ketua Asosiasi Pemakai Jasa Penerbangan Indonesia (APJAPI) Alvin Lie bicara banyak soal tata kelola penyediaan avtur Hingga Indonesia.
Dia mengatakan seharusnya pemerintah tak usah bicara soal membuka pasar avtur Sebagai Olahragawan swasta. Lantaran Pada ini, menurut Alvin memang tidak ada aturan yang melarang Olahragawan swasta Sebagai masuk Hingga sektor penyediaan bahan bakar pesawat.
Yang Karena Itu masalah adalah banyak persyaratan yang membuat Olahragawan swasta ogah masuk dan berdiri sendiri Di pasar penyediaan avtur Hingga Indonesia. Kebanyakan ujungnya hanya bekerja sama Di Pertamina atau Justru tak mau membuka usaha penyediaan avtur Hingga Indonesia.
Salah satunya, Alvin mengatakan Lantaran adanya aturan ketat soal pembangunan penyediaan infrastruktur penyaluran avtur yang diwajibkan Sebagai dibangun Olahragawan swasta. Modalnya terlalu besar Sebagai menyanggupi hal itu.
“Pada ini tidak ada aturan yang melarang Olahragawan swasta Sebagai masuk, tidak ada larangan. Kenapa nggak ada Olahragawan swasta masuk? Lantaran ada persyaratan Sebagai main Hingga bidang avtur, misalnya kewajiban penyediaan infrastruktur yang biayanya tidak kecil,” beber Alvin Lie kepada detikcom.
“Butuh Penanaman Modal Di Negeri besar dan infrastruktur yang tidak sederhana. Ini tidak murah,” sebutnya.
Pada ini hanya Pertamina yang menyediakan avtur Lantaran konsekuensi penugasan Di pemerintah. Tanpa Pertamina tak ada yang mau menyediakan avtur, apalagi Hingga Area-Area yang cenderung terpencil.
Masalah berikutnya adalah ada sederet biaya yang harus dibayarkan Olahragawan avtur bila mau menjajakan bensin pesawat Hingga Indonesia. Di cerita yang didapat Alvin Di Pertamina, biaya melakukan Usaha jual avtur memang besar Dari awal.
Pertama harus menyediakan biaya Penanaman Modal Di Negeri Sebagai membangun infrastruktur avtur Hingga Di bandara. Lahannya saja harus menyewa Di pihak bandara dan membuat sebuah biaya Terbaru.
Kedua, Sebagai tiap avtur yang dijual harus ada biaya throughput fee yang harus dikeluarkan. Ketiga masih ada pungutan Di BPH Migas senilai 0,25% Di total harga setiap liter avtur yang dijual. Belum lagi masih harus ada Iuran Wajib Pertambahan Nilai yang dikenakan Sebagai avtur.
Menurut Alvin Walaupun ada banyak Olahragawan swasta yang menjajakan avtur Hingga Indonesia, bila banyak beban tambahan seperti yang dia paparkan nampaknya Akansegera sama saja. Avtur tetap tinggi dan biaya produksi pun tak menurun, artinya Aturan itu tak Memberi dampak besar Hingga penurunan harga tiket pesawat.
“Kalau dibuka Hingga swasta tapi biaya serupa yang banyak itu masih ada, ya rasanya tidak Akansegera berubah begini-begini saja adanya,” sebut Alvin.
Simak Video: Harga Tiket Pesawat Ditargetkan Turun 10% Oktober Mendatang
[Gambas:Video 20detik]
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita: Seberapa Ampuh Jurus Pemerintah Tekan Harga Tiket Pesawat?