– Kecelakaan pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Jeju Air Di Muan, Minggu (29/12/2024), menutup perjalanan buruk pabrikan pesawat asal Amerika Serikat itu Di 2024. Sepanjang tahun ini, Boeing berulangkali menjadi sorotan dunia Yang Terkait Bersama masalah keselamatan yang tak kunjung usai.
Publik tentu masih teringat kejadian menegangkan menimpa penerbangan Alaska Airlines Pada pintu Boeing 737 Max terlepas Di awal tahun. Untuk sini lantas diketahui bahwa Boeing telah berkonspirasi menipu regulator keselamatan lalu lintas udara AS Yang Terkait Bersama 737 Max. Atas masalah Perlindungan, CEO Boeing David Calhoun Sesudah Itu mengundurkan diri Di Agustus 2024.
Semua itu mencapai puncak Di akhir 2024. Kemarin, Untuk kurun 24 jam, terjadi dua kecelakaan pesawat yang memakai pabrikan Boeing Imbang 737-800, yakni Jeju Air dan KLM Royal Dutch Airlines.
Pertama, disebabkan Lantaran menabrak burung dan kegagalan fungsi roda pesawat. Total 179 orang tewas. Sambil Itu satunya lagi, tergelincir Lantaran kegagalan sistem hidrolik.
Berbagai catatan buruk akhirnya membuat orang skeptis atas hasil produksi pabrikan ternama itu. Tentu saja ini menodai perjalanan panjang perusahaan yang eksis Sebelum 108 tahun lalu berkat tangan dingin penciptanya, William Edward Boeing.
Tukang Kayu Bikin Pesawat
Jauh Sebelumnya berkecimpung Di industri dirgantara, Boeing muda bekerja sebagai tukang kayu Sebelum 1903. Ia mendirikan Usaha sendiri bernama Greenwood Timber Company yang berpusat Di Washington. Di bertahun-tahun, ia menjadi pemasok utama perkayuan Di kegiatan konstruksi Di Amerika Serikat.
Semua itu membuatnya kaya raya. Hanya saja, kekayaan dan kesuksesan tak membuat Boeing terlena. Ia berpikir harus mencari Usaha Terbaru yang tak pernah kekurangan pembeli. Industri kayu tentu tidak bisa diandalkan. Maka, ia bertekad mencari sesuatu yang Terbaru.
Alain Pelletier Untuk bukunya berjudul Boeing: The Complete Story (2010) menceritakan, tekad itu mengantarkan Boeing Di Penghayatan tak terlupakan Di Januari 1910. Hari itu, ia Merasakan American Air Show dan berkenalan Bersama pilot bernama Louis Paulham. Paulham Sesudah Itu mengajak Boeing mengudara Untuk pertama kali.
Di momen itu, Boeing merasa industri dirgantara punya masa Di cerah. Maka, tak lama Sesudah mendarat, ia berkata “Berencana membuat pesawat yang jauh lebih hebat” yang Sesudah Itu langsung disambut positif sang pilot.
Keduanya bergegas nekat memutuskan bekerjasama Di industri aeronautika, sekalipun tanpa Memiliki pengetahuan Cara dirgantara cukup baik. Boeing hanya punya modal uang. Sedangkan, Paulham hanya bisa menyetir pesawat.
Sadar atas masalah ini, keduanya mengajak dua orang ikut serta, yakni pilot dan teknisi penerbangan. Singkat cerita, eksperimen serba pertama ini membuahkan hasil. Di 15 Juli 1916, lahirlah pesawat sederhana bernama Model C yang juga dibarengi pendirian perusahaan Pacific Aero Products Co, yang kini dikenal sebagai Boeing Airplane Co.
Titik Balik Boeing
Sesudah Model C sukses terbang, Boeing terus Menyusun Bersama menyediakan pesawat militer hingga kebutuhan kantor pos. Tetapi, titik balik Boeing terjadi Pada mendirikan pesawat bermesin jet. Pesawat ini bisa bergerak lebih cepat dan mampu menampung banyak penumpang.
Mengutip CNN International, pria kelahiran 1 Oktober 1881 ini awalnya membuat B-47 Bomber berkecepatan 945 Km/jam. Lalu, dia membuat pesawat Imbang 707. Ini pesawat komersial pertama produksi Boeing.
Tetapi, batu loncatan Boeing terjadi Pada perusahaan menciptakan Imbang 737 Di 1967. Imbang ini dibuat guna melayani penerbangan jarak pendek, hemat bahan bakar, tapi bisa mengangkut banyak penumpang. Pesawat ini juga Bersama Sebab Itu solusi atas ketiadaan angkutan serupa Di dunia.
Tak heran, Di dekade 1980-an, 737 menjadi paling laris Di dunia. Ratusan pesawat sukses dijual dan mengangkat nama perusahaan. Sayang, ketika ini terjadi, William Edward Boeing sudah lama meninggal Di 1956, Agar tak bisa melihat kesuksesan perusahaannya.
Meski begitu, ramalan William E. Boeing yang nekat terjun Ke industri dirgantara meski berlatar tukang kayu Di 1910 benar terjadi. Perusahaan Boeing makin berjaya dan bertahan Di puluhan tahun Di urutan pertama pabrikan pesawat. Apalagi usai menciptakan Imbang 747 yang dijuluki “ratu angkasa”.
Pesaing utama hanya Airbus buatan Prancis. Tetapi, posisi papan atas Boeing itu terus tergeser Bersama kejayaan Airbus. Sebelum 2019, Airbus dinobatkan sebagai produsen pesawat terbesar Di dunia sekaligus produsen helikopter terkemuka. Sambil Itu Boeing tertinggal dan larut Untuk banyak Peristiwa Pidana Hukum, khususnya Yang Terkait Bersama keselamatan.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Sosok Pencipta Boeing Ternyata Tukang Kayu, Nekat Buat Pabrik Pesawat