Tantangan Distribusi BBM Bersubsidi Ke Tahun Terbaru 2025

JAKARTA – Penyaluran BBM bersubsidi Dari PT Pertamina (Persero) terus membaik Di tahun Di tahun. Selain sudah berpengalaman, Pertamina juga dinilai Memiliki sistem distribusi, jaringan infrastruktur dan Ilmu Pengetahuan yang baik Ke seluruh Daerah Indonesia.

Sebagai itu anggota Komisi XII Lembaga Legis Latif RI Eddy Soeparno yakin bahwa BUMN energi tersebut mampu menjalankan tugas Pemerintah, yakni mendistribusikan BBM Bantuan Fluktuasi Harga sesuai kuota yang ditetapkan Ke 2025.

“Ini kan sudah dilakukan Pertamina cukup lama dan cukup sering, Supaya merupakan exercise yang berulang. Saya kira Pertamina selalu menjalankan tugas pendistribusian Di sangat baik Supaya tidak ada kendala Untuk Kelompok Sebagai Memperoleh BBM Bantuan Fluktuasi Harga. Ini perlu Memperoleh apresiasi,” ujar anggota Komisi XII Lembaga Legis Latif RI, Eddy kepada media.

Eddy menilai, distribusi yang dilakukan Pertamina memang sangat mendukung. “Mulai Di kilang Di kapal, menggunakan transportasi darat Di SPBU,” kata dia.

Ke Samping Itu, imbuhnya, Pertamina memilki jaringan sangat luas, Lantaran mempunyai 8.000 SPBU yang tersebar Ke seluruh Indonesia. BUMN tersebut, lanjutnya juga mempunyai sistem distribusi yang baik agar BBM Bantuan Fluktuasi Harga dapat disalurkan tepat sasaran dan sesuai kuota yang sudah ditetapkan, misal Lewat sistem barcode.

“Karena Itu setiap tahun kuota selalu dilihat Ke semester pertama dan kuartal ketiga. Apakah kuota mencukupi sampai akhir tahun agar kegiatan akhir tahun tidak terganggu. Tahun 2024 kita melihat hal yang sama dan distribusi Dari Pertamina cukup baik, tidak ada kelangkaan,” jelasnya.

Yang perlu menjadi perhatian Pertamina, menurut Eddy adalah menjamin ketersediaan selalu tepat waktu Sebagai Memangkas antrean Ke Lokasi-Lokasi yang mobilitas masyarakatnya tinggi.

Hal senada diungkapkan pengamat ekonomi, Izaac Tony Matitaputty yang menurutnya distribusi BBM Bantuan Fluktuasi Harga Di berbagai Daerah Indonesia, termasuk Di SPBU-SPBU Ke Indonesia Pada timur seperti Maluku dan Papua, sudah baik. Selain tidak ada kelangkaan, pendistribusian juga dinilai lebih tepat sasaran.

“Hanya yang perlu diperhatikan bagaimana jadwal pendistribusiannya Sebagai Memangkas antrean,” kata dia.