– Komunitas berbondong-bondong membeli emas usai lebaran. Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, antrian beli emas Malahan sampai mengular. Lantas, apakah tepat membeli emas Pada ini?
Salah satunya antrean panjang ratusan meter mengular terjadi Di lantai dasar Pondok Indah Mall (PIM) 1, Minggu (6/5/2025). Ternyata antrean ini disebabkan orang-orang berbondong membeli emas.
Di pantauan CNBC Indonesia, pukul 10.30 WIB, antrean Di gerai terlihat mengular Di 200 meter panjangnya, Bersama Kepuasan antrean yang dibuat berliku-liku. Tetapi tidak berhenti Di situ, manajemen mall bersama Antam membagi dua antrean Sebagai pembelian emas.
Para pemburu emas Antam ini rela antre berjam-jam Untuk Merasakan logam mulia yang harganya Ditengah “diskon”.
Berdasarkan website logam mulia, harga emas Antam tercatat Rp1.781.000 per gram Ke Minggu (6/4/2025). Angka tersebut turun dibandingkan harga emas Pada Pencapaian Di Rp1.836.000 per gram Ke Kamis (3/4/2025).
Pada harga Lagi turun memang menjadi kesempatan baik Sebagai membeli emas. Sebab aset yang dijuluki safe haven tersebut menjadi pelindung risiko ekonomi yang dapat menggerus nilai aset.
Selain sebagai lindung nilai, emas dapat menjadi pilihan Penanaman Modal Di Negeri jangka panjang Untuk para investor. Sebab emas adalah instrumen Penanaman Modal Di Negeri minim risiko.
Salah satu kekhasan emas sebagai aset Penanaman Modal Di Negeri adalah nilainya tetap bertahan Malahan Lebihterus bertumbuh Pada ekonomi Lagi gonjang-ganjing atau Malahan resesi. Hal ini juga yang membuat harga emas terus melonjak dan mencatatkan Pencapaian tertinggi sepanjang masa Di Ditengah ketidakpastian ekonomi akhir-akhir ini dan Bisa Jadi Berencana terus berlanjut.
Supaya bisa dikatakan kilau harga emas Berencana masih terus terpancar Di Didepan.
Penurunan emas yang terjadi Pada ini temporer dan Berpeluang melanjutkan kenaikan Lantaran bersiap Berjuang Bersama gejolak ekonomi yang dipicu Dari Pertempuran dagang Kepala Negara Amerika Serikat Donald Trump.
“Ketidakpastian adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan minat Mutakhir Pada emas,” ujar Krishan Gopaul, analis senior Di World Gold Council, kepada Financial Times yang dikutip Minggu (6/4/2025).
Keyakinan harga emas masih Berencana menguat tertuang Di Di analisis optimis para perusahaan Penanaman Modal Di Negeri. Proyeksi mereka emas Berencana mencatatkan Pencapaian harga Mutakhir.
Minggu lalu, Goldman Sachs menaikkan Prakiraan harga emasnya menjadi US$3.300 per troy ons Ke akhir tahun, naik Di US$3.100 per troy ons. Bank of America (BoA) juga menaikkan Prakiraan emasnya Mutakhir-Mutakhir ini.
Michael Widmer, kepala Studi logam Di Bank of America (BoA), mengatakan kepada NPR bahwa lonjakan emas Mutakhir-Mutakhir ini “hampir secara eksklusif didorong” Dari ketakutan dan ketidakpastian Yang Terkait Bersama tarif.
Investor tidak hanya membeli emas batangan, mereka juga menggelontorkan uang Di Di dana yang diperdagangkan Di bursa (ETF) emas, yang dikaitkan Bersama harga emas. ETF tersebut memungkinkan orang Sebagai berinvestasi Di emas tanpa memilikinya secara fisik.
Menurut World Gold Council, sebesar US$6,8 miliar Masuk Di ETF emas Amerika Utara Ke bulan Februari, arus masuk bulanan terbesar Sebagai kawasan tersebut Dari Juli 2020.Analis lain disampaikan Dari Matt Simpson, analis senior Di City Index.
“Kendati terjadi volatilitas, emas tetap menjadi tempat berlindung yang aman Untuk banyak investor … Saya pikir potensi penurunannya terbatas Di titik ini dan saya Mengantisipasi harga Berencana bertahan Di Di $3.080 Sebagai Pada ini,” ujarnya, dikutip Di The Economic Times.
Sambil Itu, Nitesh Shah, kepala Studi Barang Dagangan dan makroekonomi Sebagai Area Eropa Di Wisdom Tree, Mengungkapkan bahwa harga emas bisa mendekati $3.600 Ke kuartal pertama tahun 2026.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Tiba-tiba Ramai Orang RI Beli Emas, Keputusan Tepat?