– Diversifikasi portofolio Penanaman Modal perlu dilakukanterutama Untuk investor pemula yang Terbaru memulai perjalanan investasinya. Langkah ini perlu dilakukan Sebagai meminimalisir risiko kerugian besar Bersama satu portofolio Penanaman Modal tertentu.
Ada beberapa hal yang harus dicermati Di melakukan diversifikasi portofolio, salah satunya menyesuaikan profil risiko masing-masing investor Ke setiap instrumen Penanaman Modal. Pasalnya, setiap instrumen Penanaman Modal Memperoleh karakteristik masing-masing dan tingkat risiko yang berbeda-beda.
Hal ini membuat diversifikasi portofolio bisa menjadi Kunci memaksimalkan Penanaman Modal dan Merasakan keuntungan yang lebih maksimal Bersama masing-masing instrumen. Sebagai gambaran, investor bisa sekaligus berinvestasi Di Untuk instrumen saham, Reksa Dana, dan Surat Berharga Negeri (SBN).
Ketiga instrumen ini bisa saling melengkapi Sebab Memperoleh karakteristik yang berbeda-beda. Instrumen saham misalnya, sifatnya cenderung volatil dan menawarkan keuntungan (capital gain) yang paling besar. Sambil Itu SBN lebih stabil, Memperoleh bunga Ke atas deposito dan dijamin Dari Negeri.
Sebagai itu, investor bisa mendiversifikasi Bersama Memperoleh saham dan instrumen yang lebih rendah risiko seperti obligasi atau Reksa Dana jenis pasar uang. Meski keuntungan SBN dan Reksa Dana pasar uang tidak setinggi saham, Akan Tetapi relatif lebih stabil.
Artinya, ketika Penanaman Modal sahamnya Merasakan penurunan modal aset investor tidak serta merta hilang Sebab metode diversifikasi, mengingat aset juga dikonversi Di Untuk bentuk Reksa Dana dan SBN.
Meski terkesan sederhana, diversifikasi portofolio tetap memerlukan strategi agar Investor bisa tetap cuan. Jangan sampai sudah melakukan diversifikasi, tapi dampak kerugiannya masih cukup besar.
Berikut 3 Tips Diversifikasi Portofolio Penanaman Modal Untuk Pemula
1. Tentukan Penempatan Dana Penanaman Modal
Untuk diversifikasi, perlu Merencanakan rasio persentase penempatan dana Penanaman Modal Di masing-masing instrumen Penanaman Modal. Penempatan dana ini dilakukan Bersama menimbang profil risiko masing-masing Investor.
Untuk Investor Bersama profil risiko moderat, maka alokasi dana investasinya bisa Untuk bentuk reksa dana pendapatan tetap 50% dan saham 50%. Sedangkan Untuk investor konservatif, bisa mengkombinasikannya Di Untuk Reksa Dana pasar uang 60%, lalu saham dan SBN masing-masing 20%.
Ke Di Yang Sama, Untuk Investor agresif, persentase alokasi penempatan dana investasinya bisa Di Untuk bentuk saham sebesar 60%, Setelahnya Itu SBN dan Reksa Dana campuran masing-masing 20%.
2. Pilih Portofolio Penanaman Modal yang Tepat
Setiap instrumen Penanaman Modal tak bisa terhindar Bersama risiko kerugian. Dari Sebab Itu, Untuk Merencanakan instrumen yang tepat perlu Merencanakan tingkat imbal hasil Bersama masing-masing instrumen.
Ke sisi lain, menempatkan dana Di Untuk sektor atau industri yang berbeda juga turut membantu menutupi kekurangan satu sama lain.
3. Evaluasi secara Berkala
Investor masih harus melakukan evaluasi Bersama masing-masing instrumen tersebut Setelahnya menetapkan instrumen Penanaman Modal. Artinya, investor bukan hanya Merasakan imbal Untuk hasil saja.
Evaluasi dan perubahan Bersama segi instrumen Penanaman Modal perlu dilakukan supaya kinerja aset Penanaman Modal Lebihterus berkembang.
Untuk pemula, kepemilikan SBN menjadi pilihan diversifikasi yang tepat Sebab Menyediakan kestabilan keuntungan, serta dijamin Dari Negeri. Keuntungan Penanaman Modal SBN bisa diperoleh Bersama imbal hasil berupa kupon. Kupon inilah yang menjadi sumber pendapatan yang tetap dan terprediksi.
Samping Itu, SBN bisa Sebagai menjaga risiko Ke portofolio Penanaman Modal. Hal ini Sebab SBN dinilai sebagai instrumen Penanaman Modal Bersama profil risiko moderat Bersama keuntungan relatif lebih tinggi daripada deposito.
Di ini Penanaman Modal Ke SBN dapat dilakukan salah satunya Melewati M2U ID App. M2U ID App yang merupakan mobile banking Bersama Maybank Indonesia yang Memperoleh beragam fitur Sebagai mempermudah transaksi Perbankan, termasuk berinvestasi.
Melewati M2U ID App, Maybank Indonesia menyediakan berbagai jenis SBN Pasar Sekunder Sebagai memenuhi kebutuhan Penanaman Modal, meliputi ORI (Obligasi Negeri Ritel), FR (Fixed Rate), INDON (Obligasi Negeri Indonesia Untuk Kurs Matauang USD). Samping Itu ada juga SBSN (Surat Berharga Syariah Negeri), meliputi SR (Sukuk Ritel), PBS (Project Based Sukuk) dan INDOIS (Internasional Sukuk).
Maybank Indonesia juga Menyediakan kemudahan Untuk investor Sebagai berinvestasi Ke SBN Pasar Sekunder Bersama fitur-fitur unggulan yang tersedia Ke M2U ID App, seperti jual-beli SBN hanya Untuk genggaman, bisa mulai dibeli Bersama Rp1 juta, harga Tantangan dan real-time, tersedia perhitungan estimasi yield to maturity, bebas biaya transaksi dan custodian, konfirmasi transaksi tanpa ada SMS OTP Bersama menggunakan passcode Secure2u yang sudah Anda tentukan sendiri. Tersedia juga SBN Bersama prinsip syariah.
Bersama kesempatan ini, jangan ragu Sebagai mulai membangun portofolio yang beragam dan cerdas. Mulai Bersama download M2U ID Ke Play Store/App Store Sebagai kemudahan berinvestasi. Mendiversifikasi Penanaman Modal Di berbagai instrumen, Kamu dapat Memangkas risiko dan Memperbaiki Potensi Sebagai mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Tips Diversifikasi Portofolio Penanaman Modal Sebagai Pemula