Trader Wajib Paham, Begini Cara Menguasai Psikologi Trading




– Jebakan psikologis terdiri Untuk bias kognitif dan respons emosional yang berdampak negatif Ke keputusan trading. Bias kognitif Mendorong trader keluar Untuk strategi, yang Berpotensi Untuk merusak hasil mereka.

Jebakan semacam ini bukanlah eksklusif Untuk pemula. Trader Contracts for difference (CFD) paling berpengalaman pun juga tidak kebal terhadapnya, terutama ketika pasar bergejolak.

Emosi adalah kekuatan yang kuat Untuk trading. Emosi dapat mengesampingkan analisis rasional, Agar Mendorong perilaku yang impulsif dan tindakan yang tidak bijaksana.

Temuan empiris Untuk psikologi trading Menunjukkan bahwa investor sering kali kalah Dari ketakutan dan keserakahan, dua emosi yang dapat mengaburkan pengambilan keputusan mereka, Agar Berpotensi Untuk menghasilkan profit yang tidak optimal atau, lebih parah lagi, kerugian yang signifikan.

Berikut 6 jebakan psikologis umum Untuk trading CFD dan cara kerjanya

1. Takut ketinggalan (FOMO)

FOMO Mendorong trader Untuk memasuki posisi berdasarkan kecemasan Berencana kehilangan potensi profit, sering dipengaruhi Dari sensasi pasar atau Gaya media sosial. Perilaku ini dapat menyebabkan pembelian Ke harga puncak tanpa analisis yang tepat.

Trader yang dipengaruhi FOMO dapat melakukan trading secara berlebihan, Sebab percaya bahwa lebih banyak trading Berencana Memperbaiki kesempatan mereka Merasakan Kemungkinan yang menguntungkan.

2. Trading balas dendam

Sesudah Merasakan kerugian, beberapa trader mencoba pulih Bersama cepat Bersama melakukan trading yang impulsif tanpa analisis yang memadai. Hal ini sering memperburuk kerugian dan menyimpang Untuk Wacana trading yang disiplin.

3. Overtrading

Jebakan ini adalah situasi ketika trader mencoba Untuk selalu aktif Ke pasar dan Membahas posisi tanpa sinyal atau strategi yang jelas. Ketidaksabaran ini dapat menyebabkan meningkatnya biaya transaksi dan paparan Di risiko yang tidak perlu.

4. Kekeliruan penjudi (Gambler’s fallacy)

Jebakan ini melibatkan kepercayaan bahwa serangkaian kerugian atau keuntungan Berencana diikuti Dari hasil yang berlawanan secara alami. Didorong Dari harapan Berencana pembalikan yang Berencana datang, trader Bisa Jadi secara prematur mencoba ‘memilih puncak’ Pada trend bullish atau ‘menemukan dasar’ Untuk trend bearish, sering kali tanpa bukti yang cukup.

5. Harapan vs. strategi

Untuk jebakan ini, trader tetap memegang posisi yang merugi, Sebab percaya bahwa pasar Berencana berbalik menguntungkan mereka, meski ada bukti Sebagai Gantinya. Hal ini dapat menyebabkan kerugian yang signifikan Pada trader mengabaikan aturan stop loss dan analisis yang objektif.

6, Mentalitas kawanan (Herd mentality)

Herd mentality berarti meniru kerumunan Bersama mengikuti trading orang lain tanpa analisis. Perilaku kawanan dapat membentuk gelembung atau memperburuk penurunan pasar, Agar membuat trader membeli atau menjual terlalu cepat.

Kenali tanda-tanda ketika trader tidak berpikir jernih

Waspadai impuls mendadak Untuk menyimpang Untuk Wacana trading Anda, terutama Sesudah Mendominasi atau kalah banyak. Toleransi risiko yang berubah, seperti membuka posisi yang tidak biasa besar, dapat menjadi tanda trading yang emosional.

Tanda bahaya perilaku lainnya termasuk mengabaikan level stop loss yang telah ditentukan, menggandakan posisi yang merugi, dan sering mengganti strategi tanpa evaluasi yang menyeluruh.

Mengenali tanda-tanda ini adalah langkah pertama Untuk Merasakan kembali kendali dan mencegah keputusan yang didorong Dari emosi.

Berikut tips lain Untuk tetap memegang kendali Pada trading

1. Rencanakan Sebelumnya trading

Kembangkan Wacana trading yang komprehensif yang menguraikan titik masuk dan keluar, toleransi risiko, ukuran posisi, dan patuhi Wacana tersebut.

2. Catat trading

Kegiatan ini Untuk merekam kemajuan dan Menyimak Kebugaran emosional. Ini membantu mengidentifikasi pola perilaku dan Memperbaiki pengendalian diri.

3. Gunakan order stop loss dan take profit

Fitur ini Untuk mengotomatisasi disiplin, yang memastikan bahwa keputusan dilaksanakan sesuai Wacana, Malahan Ke pasar yang bergejolak. Mengingat sifat CFD yang berisiko tinggi, kendali semacam ini sangat penting.

4. Belajar Untuk Kesalahan Individu

Tinjau riwayat trading secara rutin Untuk memahami apa yang berhasil dan apa yang tidak. Merefleksikan Kesalahan Individu masa lalu Berencana Mendorong Perkembangan dan membantu Untuk menyempurnakan strategi.

5. Menjauh sejenak jika diperlukan

Beristirahat sejenak Untuk trading, terutama Sesudah serangkaian kerugian atau Malahan Kemenangannya, dapat Memberi perspektif dan mencegah kelelahan. Seperti yang disarankan Dari Kar Yong Ang, analis Keuangan Ke Octa Broker, trading terburuk sering kali terjadi ketika Anda merasa paling Kepercayaan Diri atau paling takut.

“Menguasai psikologi trading adalah apa yang membedakan Antara reaksi jangka pendek dan ketahanan jangka panjang,” ujar dia dikutip Jumat (25/4/2025).

Sambil Itu kemampuan teknis dan pengetahuan pasar membentuk fondasi trading, disiplin psikologis menentukan kesuksesan jangka panjang. Malahan strategi yang valid dapat dirusak Dari bias emosional. Bersama mengenali jebakan psikologis umum dan menerapkan langkah-langkah Untuk menghindarinya, trader dapat memperbaiki keputusan mereka dan tampil lebih konsisten. Pemantauan diri yang konstan, disiplin yang disengaja, dan penguasaan emosi adalah faktor Kunci Untuk menavigasi lanskap psikologis kompleks Untuk trading.

Disclaimer: Trading melibatkan risiko dan Bisa Jadi tidak cocok Untuk semua kalangan investor. Gunakan keahlian Anda Bersama bijak serta evaluasi semua risiko Yang Terkait Bersama Sebelumnya Membahas keputusan Penanaman Modal Untuk Negeri.


Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Trader Wajib Paham, Begini Cara Menguasai Psikologi Trading