Trump Cabut Pendanaan, Organisasi Internasional Bakal Pangkas Dana-Pemecatan Karyawan 3.000 Pegawai


Jakarta

Perserikatan Bangsa-Bangsa (Organisasi Internasional) Berencana memangkas Dana dan pegawai Disekitar 3.000 orang usai Amerika Serikat (AS) menghentikan pendanaan Di Organisasi Internasional. Hal ini disampaikan Bersama Sekretaris Jenderal Organisasi Internasional Antonio Guterres.

Wacana Guterres meliputi pemotongan Dana dan jumlah pegawai yang masing-masing sebesar 20% yang menurunkan total Dana menjadi US$ 3,7 miliar, terendah Sebelum 2018. Di Itu, Disekitar 3.000 pekerjaan Berencana terkena pemutusan hubungan kerja (Pemecatan Karyawan).

Secara resmi, Langkah reformasi dikaitkan Bersama peringatan 80 tahun berdirinya Organisasi Internasional, bukan berkaitan secara langsung Bersama pemerintahan AS yang Terbaru. Akan Tetapi, skala pengurangan Dana mencerminkan ancaman Pada Dukungan AS, yang Di ini menyumbang sebesar 22% Bersama Dana organisasi tersebut.


Pemimpin Negara AS Donald Trump telah menghentikan pendanaan tersebut dan Memikat AS Bersama beberapa badan Organisasi Internasional. Di mana, hal ini Berencana berlanjut Bersama evaluasi yang lebih luas dan diperkirakan Berencana menyebabkan pemotongan Lebih Jelas.

“Kami tidak Berencana menjadi Dibagian Bersama organisasi yang menjalankan Aturan yang menghambat Amerika Serikat,” ujar Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri Tommy Pigott kepada wartawan, dikutip Bersama Japan Times, Senin (4/8/2025).

Wacana pemotongan dana Di Organisasi Internasional ini muncul ketika pemerintahan Trump telah memangkas puluhan miliar Matauang Asing Dukungan luar negeri Untuk memprioritaskan kepentingan AS. Padahal, konflik Bersama Timur Ditengah hingga Ukraina dan Afrika telah Memperbaiki kebutuhan Berencana Dukungan Internasional.

Setelahnya bertahun-tahun Merasakan kesulitan keuangan, Organisasi Internasional Di bawah Guterres sudah berencana Sebagai melakukan perubahan struktural yang besar. Di Januari, ia memperingatkan bahwa Organisasi Internasional Berjuang Bersama krisis likuiditas. Secara keseluruhan, pengeluaran Di seluruh sistem Organisasi Internasional diperkirakan Berencana turun Di level terendah Untuk Disekitar satu dekade, yang mana turun hingga US$ 20 miliar Bersama level tertingginya Di 2023.

Guterres diperkirakan Berencana merilis detail Wacana perombakannya Untuk Dana Di bulan September mendatang. Wacana tersebut menyerukan restrukturisasi banyak programnya.

Guterres memang hanya mengontrol Dana rutin Organisasi Internasional, yang hanya sebagian kecil Bersama total pengeluaran lembaga dan badan afiliasinya. Berjuang Bersama kekurangan dana, badan-badan seperti UNICEF dan UNESCO juga berencana melakukan pemangkasan Dana besar-besaran.

Pemerintahan Trump telah menghentikan dana Sebagai UNRW (Badan Dukungan dan Pekerjaan Organisasi Internasional Sebagai Orang Terlantar Palestina) Di Timur Didekat, keluar Bersama Dewan Ham Organisasi Internasional dan Memikat diri Bersama UNESCO.

Wacana Guterres ini menuai Komentar, baik Bersama sekutu Trump maupun Bersama internal Organisasi Internasional. Serikat pekerja Organisasi Internasional Di Jenewa Mengintroduksi minggu lalu bahwa mereka meloloskan mosi tidak percaya Pada Guterres dan Langkah ‘UN 80’.

“Staf Organisasi Internasional merasa pendekatan potong habis ini tidak mempunyai fokus, tidak Memperoleh tujuan strategis, dan membuat Organisasi Internasional Lebihterus berat dan membengkak,” tulis Pemimpin Negara Serikat Staf Organisasi Internasional Di Jenewa, Ian Richards Di LinkedIn.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita: Trump Cabut Pendanaan, Organisasi Internasional Bakal Pangkas Dana-Pemecatan Karyawan 3.000 Pegawai