Jakarta –
Mahkamah Agung Venezuela Ke Senin (30/12/2024) Memutuskan hukuman denda sebesar USD 10 juta atau Rp 161 miliar kepada TikTok. Hal ini Yang Berhubungan Bersama dugaan TikTok Dari Sebab Itu penyebab kematian tiga remaja akibat keracunan zat kimia Sebab mengikuti sebuah tantangan Ke TikTok.
Hakim Tania D’Amelio mengatakan bahwa TikTok telah bertindak secara lalai dan tidak menerapkan langkah-langkah Pra-Penanganan Pada video tantangan yang viral.
TikTok diberikan waktu Di delapan hari Sebagai membayar denda tersebut, serta memerintahkan perusahaan yang dinaungi ByteDance itu Sebagai membuka kantor Ke Venezuela guna mengawasi konten agar sesuai Bersama hukum setempat.
Hakim tidak menjelaskan bagaimana Venezuela Akansegera memaksa TikTok, yang perusahaan induknya berbasis Ke China, Sebagai membayar denda tersebut.
Venezuela telah memblokir puluhan situs web Ke tahun-tahun Sebelumnya Sebab tidak mematuhi peraturan yang ditetapkan Dari komisi telekomunikasinya.
Dilansir detikINET Untuk The Associated Press, Rabu (1/1/2025), TikTok belum Menyediakan tanggapan Yang Berhubungan Bersama denda tersebut.
Ke November, Ri Venezuela Nicolas Maduro menyalahkan TikTok atas kematian seorang gadis berusia 12 tahun yang diduga meninggal Sesudah mengikuti tantangan TikTok yang menyuruh korban meminum pil penenang dan tidak tertidur.
Pembantu Presiden Pembantu Presiden Pembelajaran Venezuela Hector Rodriguez juga mengatakan bulan lalu ada seorang anak berusia 14 tahun meninggal Sesudah ikut Untuk tantangan TikTok mengendus zat. Dan Ke 21 November, jaksa agung Venezuela menuding tantangan video Ke TikTok sebagai penyebab kematian tiga anak.
Puluhan stasiun radio dan saluran Tv telah diberhentikan siarannya Ke Venezuela Ke bawah pemerintahan Maduro Sebab pemberitaan mereka.
Lebih Untuk 60 situs web milik kelompok-kelompok Ham dan perusahaan-perusahaan berita diblokir Ke waktu-waktu yang berbeda tahun ini, menurut VE Sin Filtro, sebuah kelompok yang melacak kebebasan media Ke Negeri Amerika Selatan tersebut.
Ke bulan Agustus, Venezuela melarang platform media sosial X ketika ribuan warga Venezuela turun Ke jalan Sebagai Mengeluhkan terpilihnya kembali Maduro.
Pemerintah Venezuela awalnya melarang X Di 10 hari, Sesudah Maduro menuduh pemiliknya, Elon Musk, menggunakan platform media sosial tersebut Sebagai mendalangi serangan Pada Venezuela.
Musk menuduh Maduro mencurangi pemilihan umum Ke 28 Juli, yang menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (Perserikatan Bangsa-Bangsa) dan Carter Center, sebuah organisasi yang Menyimak pemilihan umum Ke seluruh dunia, tidak memenuhi standar internasional.
X sekarang dapat diakses Ke penyedia Jaringan swasta Ke Venezuela, tetapi masih diblokir Dari penyedia Jaringan milik pemerintah Venezuela, Movilnet.
(jsn/jsn)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita: Venezuela Denda TikTok Rp 161 Miliar Buntut Kematian Tiga Remaja