Jakarta, CNBC Indonesia- Di Ditengah penantian pasar Di kepastian pemangkasan suku bunga acuan The Fed, Kurs Mata Uang Uang Negara Indonesia Di perdagangan Rabu (18/09) terpantau bergerak volatil Akan Tetapi masih bertahan Hingga level Rp15.350 per Kurs Mata Uang Amerika AS.
Treasury and Dunia Market Head Sales Bank Mega, Donny Lukito memandang Uang Negara Indonesia masih bisa bergerak Hingga rentang Rp15.200- Rp15.450 per Kurs Mata Uang Amerika AS hingga akhir 2024. Akan Tetapi faktor Dunia Yang Terkait Di Konflik Bersenjata hingga perlambatan ekonomi Dunia masih Berencana mempengaruhi pergerakan Kurs Mata Uang Amerika indeks yang Berencana berimbas Hingga Uang Negara Indonesia hingga dampaknya Hingga APBN dan ekonomi RI.
Diharapkan penurunan suku bunga The Fed yang diikuti Lembagakeuanganpusat bisa Mendorong aliran capital inflow Hingga Untuk negeri. Akan Tetapi agar dampak positif pemangkasan interest rate bisa maksimal menopang geliat ekonomi, pemerintah juga harus menjaga konsumsi Kelompok menengah lewat Keputusan fiskal.
Sambil Ekonom Bank CIMB Niaga, Mika Martumpal memandang pentingnya RI melihat dampak pilpres AS Hingga ekonomi Dunia, utamanya jika Donald Trump terpilih menjadi Pemimpin Negara AS. Dimana Keputusan Trump yang lebih proteksionis Di China maka Berencana ada efeknya Hingga Perdagangan Antar Negara dan ekonomi RI.
Selain suku bunga, sentimen apa saja yang perlu diwaspadai Indonesia Untuk upaya menjaga stabilitas ekonomi hingga Kurs Mata Uang Uang Negara Indonesia? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya Di Treasury and Dunia Market Head Sales PT Bank Mega Tbk (MEGA), Donny Lukito dan Ekonom Bank CIMB Niaga, Mika Martumpal Untuk Power Lunch, CNBC Indonesia (Rabu, 18/09/2024)
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Video: Nasib Uang Negara Indonesia & Ekonomi RI Hadapi Permasalahan Suku Bunga