Viral Sosok Ini Diduga Penyalahgunaan Jabatan Gaji Kuli Proyek Jalan 1.000 Km Hingga Jawa




Naskah ini Pada Untuk CNBC Insight, menyajikan ulasan sejarah Sebagai menjelaskan Kebugaran masa kini lewat relevansinya Hingga masa lalu.

Jakarta, CNBC Indonesia – Untuk sebuah video yang beredar Hingga media sosial, muncul narasi Terbaru Yang Terkait Didalam proyek pembangunan Jalan Anyer-Panarukan sepanjang 1.000 kilometer. Video tersebut menyebutkan jalan yang dibangun atas perintah Marsekal Herman Willem Daendels (1808-1811) itu sebenarnya tidak benar-benar menggunakan kerja paksa.

Para pekerja atau kuli disebut Menyambut upah, tetapi uangnya tidak sampai Lantaran dikorupsi para bupati. Narasi ini mematahkan pandangan yang Di ini beredar mengenai Daendels sebagai sosok yang memerintah Didalam tangan besi Untuk membangun jalan yang membelah Pulau Jawa tersebut.

Akan Tetapi, Bagaimana Fakta Sebenarnya?

Daendels tiba Hingga Batavia Di 5 Januari 1808. Dia ditetapkan sebagai Gubernur Jenderal Didalam Kaisar Prancis Napoleon Bonaparte Sebagai memperkuat Lini Dibelakang Belanda Hingga Jawa Untuk Berjuang Didalam Inggris. Karena Itu, kekuasaan Daendels juga menandai masa penjajahan Prancis atas Indonesia.

Gebrakan awal pria yang lahir Di 21 Oktober 1762, tepat hari ini 263 tahun lalu, itu Hingga Indonesia adalah membangun Jalan Raya Pos. Jalan ini menghubungkan Pada barat (Anyer) hingga timur Pulau Jawa (Panarukan) Didalam menyusuri pantai utara. 

Menurut sejarawan Djoko Marihandono Untuk Kajian Sentralisme Kekuasaan Pemerintahan Herman Willem Daendels Hingga Jawa 1808-1811 (2005), awalnya Surabaya dipilih sebagai ujung pembangunan, tetapi Daendels melihat Daerah itu bisa berpeluang Karena Itu tempat pendaratan Inggris. Atas dasar ini, dia memperpanjang proyek hingga Panarukan. Terlebih, Hingga sana, juga terdapat perkebunan gula dan nila yang bisa menjadi Barang Dagangan Perdagangan Keluar Negeri penting. 

Proyek besar ini Lalu membutuhkan banyak tenaga kerja, yang sebagian besar berasal Untuk kalangan pribumi. Untuk pelaksanaannya, proyek pembangunan jalan dilakukan secara bertahap. Tidak langsung Untuk Anyer Hingga Panarukan, tetapi Anyer-Batavia-Cirebon-Panarukan.

Kepada CNBC Indonesia, sejarawan Nanyang Technological University, Christopher Reinhart Menginformasikan, Daendels Memperoleh Biaya Sebagai membangun proyek tersebut. Akan Tetapi, dananya hanya cukup Sebagai membangun jalan Untuk Anyer Hingga Cirebon. Hanya saja, tidak diketahui Didalam Detail apakah dana tersebut Masuk Hingga para pekerja atau tidak.

“Untuk proyek, ada dana. Tapi, masalah dana itu diberikan kepada para pekerja tidak bisa diketahui sebab tidak ada catatan mengenai transaksi tersebut,” katanya dikutip Selasa (21/10/2025).

Menurutnya, arsip mengenai dana proyek memang ada, tetapi catatan aliran dana kepada para pekerja tidak ditemukan.

“Karena Itu, memang tidak diketahui dibanding menyebutnya sebagai Penyalahgunaan Jabatan,” ungkap Reinhart.

Sebagai menyelesaikan sisa proyek jalan Untuk Cirebon Hingga Panarukan, Daendels lantas sempat meminta dana kepada para bupati. Di 28 April 1808 Hingga Semarang, Daendels Melakukan pertemuan Hingga Rumah Gubernur Pantai Timur Jawa dan mengundang Di 40 bupati. Untuk Diskusi itu, dia menjelaskan pemerintah kolonial sudah kehabisan dana Sebagai melanjutkan proyek.

Daendels Lalu memanfaatkan celah Pajak Lainnya. Di itu, para bupati yang mewakili sultan Memperoleh hak memungut Pajak Lainnya, baik berupa Pajak Lainnya hasil bumi (Pajak Lainnya natura) maupun Pajak Lainnya tenaga kerja (wajib kerja rakyat). Biasanya, hak ini digunakan Sebagai kepentingan pribadi para bupati.

Akan Tetapi, kali ini Daendels meminta agar hak tersebut dialihkan Sebagai membiayai proyek jalan. Para bupati Lalu setuju Memberi uang yang seharusnya menjadi miliknya dipakai Sebagai membangun jalan.

Soal pengawasan proyek, Daendels dikenal sebagai sosok yang sangat anti-Penyalahgunaan Jabatan. Di awal masa kekuasaannya, dia Justru memberlakukan Aturan kenaikan gaji Untuk pejabat dan aparatur Negeri agar mereka tidak tergoda melakukan praktik Penyalahgunaan Jabatan.

Untuk konteks pembangunan jalan, jika benar ada bupati yang berani melakukan Penyalahgunaan Jabatan seperti disebutkan Untuk narasi viral, terutama Untuk proyek yang diawasi langsung olehnya, tentu sudah tercatat adanya hukuman Untuk pelakunya.

“Bisa dibayangkan, kalau seandainya ada bupati atau bawahannya Penyalahgunaan Jabatan Hingga proyek yang dia pimpin langsung, orang itu bisa dipenggal,” ujar Reinhart.

Di Di Yang Sama, sejarawan Jan Breman Untuk Literatur Keuntungan Kolonial Untuk Kerja Paksa (2014) mencatat megaproyek ini melibatkan ribuan tenaga kerja, dan belasan ribu Hingga antaranya meninggal dunia. Di akhirnya, proyek ini pun dapat diselesaikan Untuk waktu yang relatif singkat. Justru, Sebelumnya Daendels sendiri lengser Di 1811. 




Next Article



Naik Gaji Tapi Tak Becus Kerja, Pejabat Didakwa Penyalahgunaan Jabatan-Dihukum Mati



Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Viral Sosok Ini Diduga Penyalahgunaan Jabatan Gaji Kuli Proyek Jalan 1.000 Km Hingga Jawa