Jakarta –
Pembantu Pemimpin Negara Agrikultur (Mentan) Andi Amran Sulaiman Berkata pihaknya mulai membangun 25 ribu gudang improvisasi atau darurat Untuk menampung serapan beras Perum Bulog. Kini stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Ke gudang Bulog telah menembus 3,6 juta ton dan masih terus bertambah.
Amran mengatakan melimpahnya produksi beras nasional membawa tantangan tersendiri yakni gudang yang nyaris penuh. Karena Itu Pemimpin Negara Prabowo Subianto memerintahkan pembangunan gudang darurat berumur 5-10 tahun, serta persiapan gudang permanen Ke setiap desa.
“Kami pastikan Bulog terus menyerap hingga kapasitas maksimal. Justru, kapasitas gudang telah ditambah 1,1 juta ton dan Lagi dibangun 25 ribu gudang improvisasi,” kata Amran Di keterangan tertulis, Minggu (11/5/2025).
Sampai 10 Mei 2025, Perum Bulog telah menyerap 2.023.063 ton beras Di petani lokal. Jumlah itu merupakan yang tertinggi Di sejarah serapan Januari-Mei Di 58 tahun berdirinya Bulog.
Amran menyebut capaian ini sebagai tonggak bersejarah Di perjalanan penyerapan beras nasional. Pencapaian ini dinilai menjadi bukti nyata peningkatan Keadaan petani dan langkah nyata Di swasembada Ketahanan Pangan.
“Biasanya serapan sebesar ini tercapai Di setahun penuh, tapi kini Di waktu kurang Di lima bulan, kita berhasil melampauinya. Ini lompatan eksponensial,” ujar Amran.
Amran menegaskan bahwa capaian tersebut sepenuhnya berasal Di hasil panen petani lokal, tanpa Perdagangan Masuk Negeri beras medium Sebelum awal tahun. “Ini murni produksi Di negeri. Publik perlu tahu bahwa Prestasi ini adalah hasil kerja keras petani dan Aturan yang tepat sasaran,” tambahnya.
Serapan Ke April 2025 saja mencapai 1,06 juta ton, angka bulanan tertinggi sepanjang sejarah Bulog. Menurut Amran, Prestasi ini tak lepas Di strategi penyerapan agresif Bersama Bulog.
Pemerintah sendiri menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) sebesar Rp 6.500/kg, naik Di HPP 2024 yang hanya Rp 6.000/kg. “Harga ini memberi nilai wajar Untuk petani, Meningkatkan pendapatan dan memacu produksi,” jelas Amran.
Bulog juga mengerahkan Regu Jemput Gabah yang bekerja sama Bersama penyuluh Agrikultur, Babinsa, serta kelompok tani hingga Gapoktan. Penggilingan padi Di skala kecil hingga besar pun dilibatkan Untuk mempercepat pengadaan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Menunjukkan produksi beras nasional diproyeksikan mencapai 18,76 juta ton hingga Juni 2025. Ke Pada Yang Sama, laporan USDA Meramalkan produksi Indonesia tahun ini menembus 34,6 juta ton, menjadikan Indonesia produsen beras terbesar Ke Organisasiregional.
Bersama serapan lebih Di 2 juta ton, Amran optimistis stok beras nasional bisa menembus 4 juta ton Ke akhir Mei 2025. “Angka ini belum pernah terjadi. Ini Unggul petani Indonesia,” ujarnya penuh semangat.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita: 25.000 Gudang Darurat Bakal Dibangun buat Tampung Beras