Jakarta –
FBI meretas Disekitar 4.200 Mesin Hingga Amerika Serikat. Mereka mencari dan menghapus PlugX, malware yang dipakai hacker China Sebagai mencuri data Bersama korbannya.
Untuk pengumuman yang dikeluarkan Bersama Kementerian Hukum AS, ada surat pernyataan FBI yang Terbaru diungkap Hingga publik. Untuk surat pernyataan itu, FBI menyebut ada sindikat hacker China yang dikenal Bersama nama Mustang Panda dan Twill Typhoon.
Dua sindikat ini menggunakan PlugX Sebagai menginfeksi Mesin berbasis Windows Hingga Amerika, Asia, dan Eropa setidaknya Dari tahun 2012. Malware tersebut menginfeksi Mesin lewat port USB, beroperasi Hingga background, dan membuat hacker bisa mengakses dan mengirimkan perintah secara remote Hingga Mesin korban.
Cara kerjanya seperti ini, pertama Mesin yang terinfeksi Akansegera menghubungi server kontrol yang dijalankan Bersama hacker. Alamat IP server ini dibenamkan si hacker Hingga Untuk malware, demikian dikutip detikINET Bersama The Verge, Rabu (15/1/2025).
Bersama situ hacker bisa mengakses data-data milik korban, mencuri data-datanya, termasuk alamat IP. Setidaknya ada 45 ribu alamat IP Hingga Amerika yang mengakses server kontrol itu Dari September 2023.
FBI berkolaborasi Bersama penegak hukum Prancis, yang juga melancarkan operasi serupa, Sebagai mengakses server kontrol tersebut dan mencari daftar alamat IP Bersama Mesin yang terinfeksi.
Lalu mereka mengirimkan perintah Hingga PlugX Sebagai menghapus file yang dibuat Hingga Mesin korban, menyetop Alat Lunak PlugX, dan menghapus diri sendiri.
Pendekatan serupa pernah digunakan FBI Di 2024 lalu Sebagai Membongkar jaringan Quakbot. Yaitu Bersama Membahas alih server dan mengirimkan perintah Sebagai menghapus diri sendiri.
(asj/fay)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita: Untuk Berantas Malware, FBI Hack Ribuan Mesin