Jakarta –
Eric Schmidt, mantan CEO Google, khawatir kecerdasan buatan (AI) dipakai Di teroris atau ‘Bangsa jahat’ seperti Korea Utara, Iran, dan Rusia Untuk melukai orang-orang yang tidak bersalah.
Untuk wawancara Di BBC Radio 4, Schmidt mengatakan kekhawatirannya tentang AI berbeda Di orang banyak. Ia lebih menakutkan sesuatu yang ekstrem, seperti AI disalahgunakan Untuk membuat senjata biologis.
“Bayangkan Korea Utara, atau Iran, atau Justru Rusia, yang Memperoleh tujuan jahat. Keahlian ini dapat diadopsi mereka Di cukup cepat Agar mereka dapat menyalahgunakannya dan menimbulkan kerugian,” kata Schmidt, seperti dikutip Untuk BBC, Kamis (13/2/2025).
Schmidt merujuk kepada Osama Bin Laden, pemimpin kelompok teroris Al-Qaeda. Bin Laden merencanakan serangan 9/11 Ke tahun 2001, Ke mana teroris Al-Qaeda menguasai pesawat Untuk membunuh ribuan orang Ke tanah Amerika.
“Saya selalu khawatir tentang skenario ‘Osama Bin Laden’, Ke mana ada orang yang benar-benar jahat Memutuskan alih beberapa aspek kehidupan modern kita dan menggunakannya Untuk mencelakai orang-orang tidak bersalah,”
Schmidt setuju Di langkah pemerintah Amerika Serikat yang melarang Penjualan Barang Di Luar Negeri chip papan atas yang mentenagai sistem AI Di 18 Bangsa Untuk menghambat kemajuan mereka Untuk Kajian AI.
Pria yang menjabat sebagai CEO Google Untuk tahun 2001 sampai 2011 ini Mendorong pemerintah Untuk mengawasi perusahaan Keahlian yang Menyusun model AI. Tetapi, ia menambahkan, regulasi yang berlebihan dikhawatirkan dapat menghambat Perkembangan.
“Sangat penting Untuk pemerintah Untuk memahami apa yang kami lakukan dan terus mengawasi kami,” ujar Schmidt.
“Penghayatan saya Di pemimpin perusahaan Keahlian adalah mereka paham tentang dampak yang mereka buat, tetapi mereka Mungkin Saja Memperoleh penilaian yang berbeda Untuk yang dibuat pemerintah,” imbuhnya.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita: Mantan Bos Google Takut AI Dipakai Teroris Bikin Senjata