Tanjung Balai Karimun –
Barisan pegawai wanita Di Kantor Area Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Khusus Kepulauan Riau berdiri tegap Di atas kapal patroli. Mereka adalah penjaga perairan Karimun, perairan Batam dan Perairan Tanjung Pinang Untuk peredaran Barang Dagangan-Barang Dagangan ilegal yang Akansegera masuk Hingga Indonesia.
Para wanita tangguh tersebut tergabung Untuk Ladies Squad Marine Customs yang dibentuk Di Kantor Area Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Khusus Kepulauan Riau Di 29 Maret 2022. Di awalnya Skuat tersebut memakai nama Dharma Bahari Di 2019. Di itu Kanwil DJBC Khusus Kepri melakukan patroli terkoordinasi bersama Kastam Diraja Malaysia.
“Karena Itu awalnya, kita nggak terjun langsung. Kita adakan pelatihan, penugasan yang namanya Satgas Dharma Bahari yang merupakan salah satu Inisiatif patroli laut Untuk rangka patroli laut terkoordinasi Di Kastam Diraja Malaysia. Tetapi kita selipkan Inisiatif Dharma Bahari. Dharma Bahari Di Di itu Di Negeri tetangga kita sudah ada patroli perempuannya,” jelas Komandan Patroli Ladies Squad Marine Customs, Ema Susanti kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Foto: detikcom/Moch Prima Fauzi
|
Beranggotakan 10 orang perempuan, Ladies Squad Marine Customs dibentuk Di semangat pengarusutamaan gender Di menjalankan salah satu fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagai community protector. Setelahnya Itu Untuk rangka mewujudkan hospitality Untuk pengawasan patroli laut, maka dibentuklah Ladies Squad Marine Customs.
“Ladies squad itu yang melatarbelakanginya tahun 2019 itu pernah ada penindakan tapi penindakannya Di Di kita tindak, itu ada kru kapal salah satunya perempuan. Karena Itu Di Di melakukan pemeriksaan kita tidak bisa melakukan pemeriksaan segera Di laut,” jelas Ema.
Para anggota Ladies Squad merupakan pegawai Bea Cukai Untuk berbagai seksi atau divisi Di bawah naungan Kanwil DJBC Khusus Kepri. Selain berpatroli, mereka juga bekerja Di balik Perabot Bagi mengerjakan keadministrasian. Para anggota direkrut sesuai kesediaan dan keinginan mengabdi Bagi menjaga laut Indonesia.
“Karena Itu yang utama tadi bukan pilihan, yang penting dia pegawai perempuan, punya semangat Bagi melakukan pengawasan terutama patroli laut dan pernah ikut kegiatan Dharma Bahari dan kita Akansegera ajarkan Metode-Metode penindakan, terutama tentang penindakan Di laut,” kata Ema.
Adapun pelatihan yang didapat para anggota Ladies Squad Di antaranya adalah menembak, memanah, bela diri dan penindakan kepabeanan dan cukai (CET).
Menggunakan speedboat berukuran 15 meter yang dinamakan Banteng, para Srikandi Bea Cukai melakukan patroli dua kali Untuk sebulan. Mereka Merasakan izin patroli Pada rentang waktu tujuh hari. Adapun Area patroli laut Untuk Skuat ini adalah meliputi perairan Di bawah pengawasan Kanwil DJBC Khusus Kepulauan Riau seperti perairan Karimun, perairan Batam dan Perairan Tanjung Pinang.
Telah banyak hasil penegahan yang dilakukan Di Skuat ini, termasuk penggagalan masuknya rokok ilegal yang berasal Untuk Thailand Di September 2023. Rokok yang diangkut menggunakan KM Nusantara 5 Di 7 ABK berjumlah 3.000 kardus (30.900.000 batang) BKC HT tanpa pita cukai. Nilai Barang Dagangan tersebut Rp 66.898.500.000. Sambil kerugian Negeri ditaksir Rp 47.223.195.375.
Barang Dagangan ilegal lainnya yang pernah diamankan Di antaranya minuman keras, bawang, hingga Barang Dagangan-Barang Dagangan bekas dan campuran.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita: Kenalin Nih! Srikandi Bea Cukai Jaga Laut Kepri Untuk Barang Dagangan Ilegal