– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka Ke level 7.107 Bersama level tertinggi Ke 7.115 dan level terendah Ke level 7.101 pagi ini, Kamis (19/6/2025).
Ke pembukaan sesi I, IHSG dibuka Ke level 7.107 turun 0,01% atau 0,6 Skor. IHSG melanjutkan pelemahan Ke 10 menit awal perdagangan Bersama penurunan mencapai 0,5%
Sebanyak 114 saham turun, 174 naik, dan 257 saham tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 201,7 miliar yang melibatkan 279,3 miliar saham Di 25.298 kali transaksi.
Mengutip Refinitiv, sektor Keuangan menjadi pemberat utama laju IHSG. Saham-saham perbankan kompak merah Sesudah Bank Indonesia dan The Fed kompak Memperkenalkan Sebagai menahan suku bunga acuan.
Adapun Di sisa dua hari perdagangan, pergerakan IHSG maupun Nilai Mata Uang Nasional diperkirakan Berencana kembali volatile efek Bersama keputusan suku bunga Bank Indonesia Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) yang diumumkan Ke dini hari Kamis (19/6/2025).
Ke perdagangan hari ini, pasar keuangan Berencana kembali merespon hasil Bersama keputusan suku bunga Bank Indonesia (Banksentral) dan The Federal Reserve (The Fed).
Akan Tetapi, bukan yang diharapkan Bersama para investor, Banksentral maupun The Fed justru tidak kembali menurunkan suku bunga. Supaya kemungkinan respon pasar tidak Berencana begitu sumringah.
Konflik Politik Global Di Israel Bersama Iran yang Lebihterus meluas juga masih menjadi sentimen negatif Bagi pasar keuangan. Kabar terbaru G7 pun ikut membela Israel, Supaya Pertempuran kini belum mereda.
Sebagai informasi, Diskusi Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia Ke 17-18 Juni 2025 memutuskan Sebagai mempertahankan Banksentral-Rate sebesar 5,50%.
Sejalan Bersama keputusan ini Banksentral juga menahan suku bunga Deposit Facility Ke level 4,75%, dan suku bunga Lending Facility tetap Ke level 6,25%.
Keputusan ini konsisten Bersama prakiraan Kenaikan Fluktuasi Harga Dan Jasa tahun 2025 dan 2026 yang rendah dan terkendali Di sasaran 2,5±1%, upaya mempertahankan stabilitas Nilai Mata Uang Nilai Mata Uang Nasional sesuai Bersama fundamentalnya, serta Sebagai turut Mendorong Perkembangan ekonomi.
Sambil Itu, Bank Indonesia Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) kembali menahan suku bunganya Ke level 4,25-4,50% bulan ini. The Fed masih Memberi sinyal pemangkasan dua kali hingga Desember 2025.
The Fed Memperkenalkan suku bunga Ke Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (19/6/2025). Ini merupakan kali keempat The Fed menahan suku bunganya Sesudah terakhir kali menurunkan suku bunganya Ke pertemuan Desember 2024.
The Fed Di pernyataannya Mengantisipasi Kenaikan Fluktuasi Harga Dan Jasa Berencana tetap tinggi dan Perkembangan ekonomi Berencana melambat. Akan Tetapi, berdasarkan proyeksi yang ditampilkan Di “dot plot” Federasi Pasar Terbuka Federal (FOMC) masih Mengantisipasi Berencana ada dua kali penurunan suku bunga Ke tahun ini.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: IHSG Turun 0,5%, Pasar Kecewa Banksentral & The Fed Bertahan Suku Bunga