– Pemerintah berencana merampungkan Aturan redenominasi Kurs Matauang Nasional Lewat penuntasan penyusunan Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan Harga Kurs Matauang Nasional alias RUU Redenominasi.
Wacana tersebut telah ditetapkan Bersama Pejabat Tingginegara Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa Di Wacana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2025-2029 Lewat penerbitan Peraturan Pejabat Tingginegara Keuangan Nomor 70 Tahun 2025. PMK 70/2025 ini ia tetapkan Sebelum 10 Oktober 2025 dan diundangkan Ke 3 November 2025.
“RUU tentang Perubahan Harga Kurs Matauang Nasional (Redenominasi) merupakan RUU luncuran yang rencananya Berencana diselesaikan Ke 2027,” dikutip Bersama PMK 70/2025 Ke Senin(10/11/2025).
Di PMK itu, ada empat urgensi pembentukan RUU Redenominasi, pertama ialah efisiensi perekonomian yang dapat dicapai Lewat peningkatan daya saing nasional.
Kedua, menjaga kesinambungan perkembangan perekonomian nasional. Ketiga, menjaga nilai Kurs Matauang Nasional yang stabil sebagai wujud terpeliharanya daya beli Komunitas, dan keempat, Memperbaiki kredibilitas Kurs Matauang Nasional.
Apa yang Terjadi Jika Terjadi Redenominasi?
Redenominasi Kurs Matauang Nasional Berencana mengubah transaksi dan kebiasaan Di Di Komunitas. Redenominasi itu sendiri merupakan penyederhanaan nilai Kurs Matauang Nasional tanpa Memangkas Kurs Mata Uang atau daya belinya dilakukan Di bentuk penggantian tiga angka nol.
Perubahan paling nyata terlihat adalah nilai nominal yang tertera Di lembar uang Kertas Kurs Matauang Nasional.
Bersama Sebab Itu nanti nominal uang Berencana berganti Bersama Rp1.000 menjadi Rp1, Rp2.000 menjadi Rp1.000, Rp10.000 menjadi Rp10, Rp20.000 menjadi Rp20, hingga Rp100.000 menjadi Rp100.
Sebenarnya, penghapusan tiga nol Di Di nominal sudah umum dilakukan Di kota-kota besar Indonesia, terutama Untuk sektor Minuman dan minuman.
Misalnya banyak dijumpai Di coffee shop, cafe, atau restoran dimana tiga nol diganti Bersama ‘K’ atau ‘Kilo’. Huruf “K” atau kilo (chilioi Di bahasa Yunani) menjadi simbol kata “ribu”.
Adanya redenominasi ini juga memungkinkan kembali Menampilkan uang pecahan sen. Pecahan sen sendiri adalah uang pecahan yang nilainya Di bawah 1.
Di kajian awal soal redenominasi, Damin Nasution, Gubernur Bank Indonesia era 2011, mengungkapkan bahwa Bersama penghapusan tiga nol atau redenominasi maka Indonesia Berencana kembali mengenal uang pecahan sen.
Bersama Sebab Itu bisa Bersama Sebab Itu uang yang Pada ini bernilai Rp 500 atau Rp200 atau Rp100 Sesudah redenominasi menjadi 5 sen, 2 sen, dan 1 sen.
Perubahan tidak hanya terjadi Di nominal yang tertera Di Kurs Matauang saja, tapi nilai Kurs Matauang Nasional secara keseluruhan. Bersama Sebab Itu misal mau belanja Kasut seharga Rp800.000 maka Berencana berubah menjadi Rp800. Ingat yang berubah nilainya saja tapi tidak Bersama nilai tukarnya.
Bersama Sebab Itu, walaupun berubah menjadi Rp800 tapi nilainya tukarnya tetap setara Bersama Rp800.000 Pada ini. Lantas bagaimana Bersama Produk Internasional yang nilainya Pada ini tidak genap seperti Rp73.576?
Untuk nilai yang tidak genap Berencana terjadi pembulatan bisa menjadi Rp73,60 atau tujuh puluh tiga Kurs Matauang Nasional enam puluh sen.
Apa Untungnya Redenominasi Kurs Matauang Nasional?
Menurut Indonesia Treasury Review 2017 tentang Desain Strategis dan Assessment Kesiapan Redenominasi Di Indonesia, sebetulnya juga telah diungkapkan sejumlah manfaat Bersama redenominasi Pada Indonesia.
Manfaat tersebut ialah menyederhanakan nominal Kurs Matauang agar lebih praktis Di transaksi dan pembukuan akuntansi. Digit yang banyak Ke Kurs Matauang, merupakan masalah Ke Usaha berskala besar, termasuk Ke software akuntansi dan sistem IT perbankan yang Merasakan kendala teknis Untuk angka Di 10 trilliun.
Kedua, Bersama berkurangnya jumlah digit Kurs Matauang, potensi human error Di penulisan/penginputan angka Ke tiap transaksi dapat ditekan.
Ketiga, Bersama sisi pengelola Aturan moneter, penggunaan digit yang lebih sedikit berarti range harga Produk Internasional konsumsi Lebih kecil, Supaya lebih memudahkan pengelolaan moneter serta Kenaikan Fluktuasi Harga Dan Jasa secara nasional.
Terakhir, atau yang keempat redenominasi Berencana Memangkas biaya cetak uang Lantaran variasi nominal uang Kertas Berencana lebih sedikit dan uang koin dapat bertahan lebih lama (Mosley, 2005).
“Redenominasi Kurs Matauang Nasional dapat Menyediakan manfaat yang besar jika dilakukan Bersama sistematis, terencana dan terukur. Hal ini menjadi penting Di era zona perdagangan terbuka dan volatilitas US Dollar yang mempengaruhi nilai Kurs Matauang Nasional Di Perdagangan Antar Negara,” dikutip Bersama Indonesia Treasury Review 2017.
Turut mengemukakan dampak positif, ekonom senior Indonesia, Raden Pardede misalnya, telah menjelaskan pemangkasan tiga digit Ke nominal Kurs Matauang Nasional, atau mengubah Rp 1.000 menjadi Rp 1 dapat mempengaruhi psikologis pelaku pasar keuangan Pada Kurs Matauang Nasional.
“Secara psikologi membuat kita lebih yakin, hitungan konversi kita Di Kurs Matauang Usd tidak Rp 15.000, tapi katakan menjadi Rp 15, kesannya kan kita wah berarti Ditengah Kurs Matauang kita dan AS tidak jauh beda,” kata Raden Di Langkah Central Banking CNBC Indonesia, Ke 2023 silam.
Akan Tetapi, dia mengingatkan sebagaimana tujuannya bukan Untuk mengubah Kurs Mata Uang Kurs Matauang Nasional, redenominasi tidak berarti seketika memperkuat kurs Kurs Matauang Nasional Pada Usd AS.
Kurs Mata Uang itu bisa menguat tergantung faktor fundamentalnya, seperti kinerja neraca pembayaran, Kenaikan Fluktuasi Harga Dan Jasa, Perkembangan ekonomi, aliran keluar masuk modal Asing, dan Perkembangan utang, sebagaimana dikutip Bersama Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan Bankindonesia edisi Juni 2003.
“Bersama Sebab Itu keuntungan hanya semata kalau kita menjadi Rp 15 ya kita persoalan persepsi, psikologi saja, no more than that, nggak ada lebih Bersama situ,” tegas Raden.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Catat! Ini yang Bakal Berubah Jika Redenominasi Berlaku











