Jakarta –
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membeberkan arah strategi pembangunan Area yang Berencana dijalankan pemerintahan Kepala Negara terpilih Prabowo Subianto Ke 2025. Hal ini dinilai menjadi tonggak Sebagai mencapai visi Indonesia menjadi Negeri maju Di 2045.
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu Luky Alfirman mengatakan strategi Keputusan fiskal 2025 dirancang tetap adaptif dan tangkas Untuk mengimplementasikan prioritas dan Langkah pembangunan nasional yang Mutakhir.
“Tahun 2025 Berencana menjadi tahun pertama pemerintahan Mutakhir kita Ke bawah Kepala Negara Prabowo. Karena Itu ketika kita berbicara tentang Keputusan fiskal ini, Keputusan tersebut harus dirancang agar tetap adaptif dan tangkas Untuk mengimplementasikan prioritas dan Langkah pembangunan nasional yang Mutakhir,” kata Luky Untuk Seminar Internasional Desentralisasi Fiskal 2024 Ke Gedung Djuanda Kemenkeu, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2024).
Setidaknya ada empat strategi Pembaruan Area Ke bawah pemerintahan Prabowo. Strategi pertama adalah perubahan orientasi Untuk pembangunan berbasis nasional, menjadi Perkembangan ekonomi berbasis Area.
“Pertama adalah bagaimana kita Membuat strategi pembangunan Area, Sebelumnya kita Berorientasi Di strategi pembangunan nasional,” tutur Luky.
Luky menyebut perubahan orientasi pembangunan ini amat penting Lantaran Indonesia adalah Negeri yang besar. Menurutnya, pemerintah harus menggali potensi masing-masing Area. Setelahnya mengetahui potensi masing-masing Area, menjadi tugas DJPK Kemenkeu Sebagai menyiapkan instrumen fiskal guna Mendorong potensi tersebut.
“Itulah sebabnya kita mencoba Sebagai Membuat strategi pembangunan Area ini. Bagaimana kita melakukannya? Pertama, tentu saja, mencoba memahami potensi Area-Area itu,” ucapnya.
Strategi kedua adalah memaksimalkan Peralihan Ke Area (TKD). Dia mengatakan TKD tersebut diberikan bukan hanya Sebagai kebutuhan belanja pemerintah Area, melainkan juga Mendorong Perkembangan ekonomi Ke Area tersebut.
“Untuk hal Keputusan kita mencoba Sebagai memanfaatkan apa yang disebut Keputusan afirmatif,” beber Luky.
Strategi ketiga adalah Kemenkeu mencoba Sebagai memperbaiki Mutu belanja Area. Maka Untuk itu, pengawasan Di belanja Area juga dilakukan.
“Dan keempat adalah target pendanaan, Karena Itu kita perlu menetapkan tujuan dan target Sebagai mendukung dan memastikan pembangunan. Ini sangat Menarik Perhatian, kita juga Mengintroduksi apa yang disebut insentif fiskal,” ujar dia.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita: Kemenkeu Beberkan 4 Strategi Pembangunan Area Ke Era Prabowo