– Mayoritas bursa Asia-Pasifik dibuka menguat Ke perdagangan Selasa (24/9/2024), mengekor bursa saham Amerika Serikat (AS) yang juga bergairah kemarin Lantaran pasar masih merespons positif Didalam langkah Bank Indonesia AS yang memangkas suku bunga acuannya pekan lalu.
Per pukul 08:30 WIB, hanya indeks Straits Times Singapura yang dibuka Ke zona merah yakni turun 0,1%.
Sambil sisanya terpantau menguat. Indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 1,66%, Hang Seng Hong Kong melejit 2,18%, Shanghai Composite China menanjak 0,86%, ASX 200 Australia naik tipis 0,06%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,15%.
Pelaku pasar Ke Asia-Pasifik Akansegera menantikan pengarahan langka Didalam Bank Indonesia China (People’s Bank of China/PBoC), Sesudah otoritas Mengintroduksi bahwa Gubernur PBoC Pan Gongsheng Akansegera Melakukan konferensi pers Ke pukul 09:00 pagi waktu setempat mengenai “Dukungan Perbankan Sebagai pembangunan ekonomi berkualitas tinggi.”
Samping Itu, Bank Indonesia Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) Ke hari ini juga Akansegera Mengintroduksi keputusan suku bunga acuan terbarunya, Ke mana pasar Meramalkan Bank Indonesia Negeri Kanguru tersebut masih Akansegera menahan suku bunga acuannya Ke level 4,35%.
Commonwealth Bank of Australia (CBA) mengatakan Untuk sebuah catatan Ke pekan lalu bahwa aliran data ekonomi Dari pertemuan terakhir “lebih Tenteram atau sesuai Didalam ekspektasi RBA.” Lantaran itu, CBA mengharapkan pernyataan yang sedikit kurang agresif, tetapi tidak melihat adanya perubahan material Untuk bahasa atau nada.
Bursa Asia-Pasifik Ke hari ini cenderung mengikuti pergerakan bursa saham Wall Street yang juga bergairah kemarin Lantaran pasar masih merespons positif Didalam langkah Bank Indonesia AS yang memangkas suku bunga acuannya pekan lalu.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) terpantau menguat 0,15%, S&P 500 bertambah 0,28%, dan Nasdaq Composite terapresiasi 0,14%.
Kenaikan terjadi Ke Di komentar Didalam para pembuat Aturan The Fed dan data Kegiatan pabrik yang stabil, yang dibangun Didalam reli pasar yang tajam Ke minggu lalu Sesudah keputusan The Fed Sebagai menurunkan suku bunga.
Langkah penting The Fed minggu lalu Merangsang indeks-indeks utama Ke kenaikan bulanan, menentang Gaya historis September sebagai bulan yang lemah Untuk ekuitas.
Pasar yang Sebelumnya Itu Meramalkan The Fed Mutakhir Akansegera memangkas Ke pertemuan November, ternyata sudah mulai dilakukan Ke pertemuan September. Hal ini terjadi Sesudah Gubernur The Fed. Christopher Waller Ke Jumat lalu menandai bahwa data Fluktuasi Harga mendatang dapat menyentuh target The Fed sebesar 2%.
Didalam data ekonomi terbaru yang dirilis kemarin, Kegiatan Usaha AS tetap stabil Ke September 2024, Sambil harga rata-rata Barang Dagangan dan jasa Menimbulkan Kekhawatiran Ke laju tercepat Untuk enam bulan terakhir, yang Berpotensi Sebagai menandakan kenaikan Fluktuasi Harga Ke bulan-bulan mendatang.
“Saya pikir investor masih bersikap menunggu dan melihat, jika memangsoft landingadalah hasil yang paling Bisa Jadi terjadi,” kata Sam Stovall, kepala strategi Penanaman Modal Asing CFRA Research Ke New York, dilansir DidalamReuters.
Meski euforia pemangkasan suku bunga The Fed masih berlanjut, tetapipasar tetap Akansegera waspada Di data ekonomi apa pun yang dapat meredam harapan Akansegerasoft landing.
Data klaim pengangguran mingguan yang Akansegera dirilis Ke Kamis mendatang Akansegera memberi Wall Street wawasan lebih jauh tentang keadaan ekonomi dan pasar tenaga kerja Ke AS.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Mengekor Wall Street, Bursa Asia Dibuka Kuat