– Emas Karena Itu salah satu logam mulia yang kerap dibeli Komunitas Indonesia. Bersama bentuk batangan, emas Lalu diubah menjadi beragam Aksesoris. Mulai Bersama gelang, anting, hingga cincin.
Kegemaran Komunitas Pada emas sudah Sebelum lama. Justru, pernah Di suatu masa penduduk Indonesia memborong emas Sebab harganya murah meriah. Masa ini terjadi Pada Kerajaan Hindu Budha masih eksis Di Nusantara.
Kala itu, Komunitas Jawa Kuno Kesenangan memborong emas Untuk memenuhi nilai religius, estetik, dan transaksi perdagangan. Berbagai catatan Menunjukkan Di era Majapahit (1293-1527 M), misalnya, para bangsawan kerap Memperoleh emas Di jumlah besar. Berbagai benda dilapisi Dari emas, mulai Bersama kereta hingga kipas.
Kebiasaan Komunitas memborong emas Lalu menjadi sorotan orang Asing yang berkunjung Di Indonesia. Mereka Lalu membuat catatan yang Menunjukkan seberapa kaya dan bergelimang hartanya penduduk masa itu.
Penjelajah Portugis Tome Pires Di Suma Oriental (1944), misalnya, ketika berkunjung Di Jawa Di 1515 dia melihat timbunan emas berserakan Di beberapa Lokasi. Semua emas tersebut bukan ditimbun sebagai sampah sebab masih Di Standar yang baik.
Emas-emas tersebut dipercaya Berencana diolah kembali Sebagai berbagai kepentingan. Banyaknya emas berserakan mengindikasikan harga yang murah. Saking murahnya, Pires menyoroti para bangsawan dan warga biasa Kesenangan memakai emas.
Dia pernah mengisahkan ada salah satu raja yang Memberi emas Di bentuk gelang dan kalung kepada para pengawalnya yang berjumlah 2.000 orang. Justru, tak hanya orang, raja itu juga Memberi kalung emas Sebagai dipakai Di leher anjing peliharaan.
Penjelajah China, Ma Huan, juga berkata demikian. Di paparan Nusantara Di Catatan Tionghoa (2009) diceritakan, Pada Ma Huan Berkunjung Di Majapahit, dia menyoroti para raja yang mengenakan hiasan kepala berlapis emas.
Tak hanya itu, persenjataan seperti tombak dan keris milik raja hingga penduduk biasa juga berlapis emas Di Pada gagangnya. Hal ini kata penjelajah China itu Menunjukkan bahwa penduduk kala itu mudah memperoleh emas, Agar banyak orang bergelimang harta.
Selain Ma Huan, penjelajah China lain yang disebutkan Di Nusantara Di Catatan Tionghoa (2009) merasa takjub melihat emas bertaburan Di Pulau Jawa.
Pada menyantap Minuman tak sedikit penduduk menggunakan peralatan berbahan emas. Jika penduduk saja punya kebiasaan demikian, maka raja juga sama. Hanya saja, warga China itu menyoroti kalau peralatan milik penguasa juga tak hanya berlapis emas, tapi juga bertabur batu permata.
Sorotan penjelajah Asing Pada kebiasaan warga RI membeli emas tak hanya terjadi Di Jawa, tapi juga Sumatera. Sejarawan Prancis Denys Lombard Di bukunya Kerajaan Aceh (1986) menceritakan, ada Jenderal asal Perancis Augustin de Beaulieu yang menjadi saksi mata melimpahnya emas ketika menginjakkan kakinya Di Aceh Di 1621.
Warga Prancis itu menyebut Aceh seolah Memperoleh tanah yang Mengintroduksi emas. Emas yang ditemukan, kata dia, sering Di bentuk gumpalan dan digunakan Sebagai Aksesoris dan Kurs Mata Uang.
Di akhirnya, catatan-catatan para orang Asing membuat kebiasaan warga Indonesia memborong emas diketahui khalayak luas. Bersama sini, Lalu orang-orang mulai melakukan eksploitasi emas Di pertambangan Di kawasan Sumatera.
Kini, sebagian emas peninggalan era Jawa Kuno masih menjadi misteri. Ada yang sudah ditemukan, ada pula yang masih tertimbun sebagai harta karun.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Pada Orang Asing Heboh Warga RI Borong Emas Gegara Murah Meriah