– Chief Economist Sucor Sekuritas, Ahmad Mikail menilai bahwa instrument Patriot Bond tidak Berencana berdampak Di likuiditas Ke Bursa Efek. Pasalnya, patriot Bond hanya menargetkan penyerapan dana sebesar Rp50 triliun.
“Lelang surat utang Negeri kita itu per minggu bisa sampai Rp28 triliun. Per minggu saja ya lelang surat utang Negeri kita. Terus juga outstanding obligasi korporasi kita itu ada Disekitar Rp580 triliun, new issuance per tahun itu Rp150 triliun,” ungkap dia Untuk Closing Bell CNBC Indonesia, Senin (8/9/2025).
Ke Di Itu ia menilai, pihak swasta juga bisa memanfaatkan ini sebagai kolateral Sebagai mereka bisa melakukan back to back financing Ke perbankan.
“Di Sebab Itu Untuk sisi likuiditas, Untuk sisi (konglomerat) tentu tidak Berencana begitu berdampak, terlalu banyak,” ujar dia.
Seperti diketahui, Badan Pengelola Penanaman Modal Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) telah Mengadakan instrumen Terbaru bernama Patriot Bond, Di target dana hingga Rp50 triliun. Patriot Bond merupakan instrumen pembiayaan strategis berupa surat utang, yang diterbitkan Di mekanisme private placement.
Patriot Bond sendiri Berencana ditawarkan secara langsung kepada sekelompok kecil investor terpilih, Untuk Situasi Ini kepada konglomerat dan kelompok usaha besar Ke Indonesia dan bukan kepada Kelompok umum. Artinya, surat utang ini tidak tersedia secara bebas dan tidak bisa diserap Di investor ritel.
Adapun instrument ini ditawarkan Untuk dua tenor berbeda yakni 5 dan 7 tahun. Sambil Itu kupon atau imbal hasil yang ditawarkan berada Ke level 2%.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Patriot Bond Tak Ganggu Likuiditas Bursa Efek, Ini Alasannya!