Pria asal Makassar tercatat terjerat konspirasi Ke Bangsa tetangga Thailand. Dia dituduh terlibat Untuk perancangan kudeta dan Membunuh Orang Lain Di raja. Hanya saja, kejadian ini tak berlangsung sekarang, melainkan ratusan tahun lalu ketika Bangsa tersebut masih bernama Siam.
Sosok pria asal Makassar tersebut adalah Daeng Mangalle. Sejarah mencatat, Daeng Mangalle merupakan salah satu bangsawan Kerajaan Gowa. Tahun 1699, dia memutuskan angkat kaki Bersama Makassar imbas Prestasi VOC menundukkan Gowa. Dia tak mau tunduk kepada Belanda, Agar memilih pergi Hingga Lokasi lain.
Awalnya, dia pindah Hingga Banten. Tetapi, akibat Banten juga sudah menjalin hubungan Bersama VOC, Daeng Mangalle pergi Hingga negeri Foreign, yakni Kerajaan Siam (kini Thailand). Dia datang bersama rombongan besar dan disambut tangan terbuka Dari penguasa Siam, Raja Phara Narai.
Pada itu, Daeng Mangalle dikenal sebagai sosok cerdas. Penyambutan langsung Dari Raja Phara Narai rupanya didasari Dari keinginan penguasa menjadikan pria Makassar itu sebagai bendahara kerajaan. Maka, Daeng Mangalle pun diangkat sebagai bendahara kerajaan. Untuk Konsep Bangsa-bangsa modern, posisi bendahara kerajaan sama seperti Pembantu Pemimpin Negara keuangan.
“[….] Malahan, Daeng Mangalle diangkat menjadi bendahara (Pembantu Pemimpin Negara keuangan) atau Untuk bahasa Thai disebut “Doeja Paedi’,” tulis H.D Mangemba Untuk Sultan Hasanuddin, Disegani Kawan dan Lawan (2007).
Ketika menjadi bendahara kerajaan inilah, Daeng Mangalle dituduh terlibat konspirasi tak berdasar. Dia dituduh Dari Raja Phara Narai terlibat konspirasi yang disusun orang Melayu, Campa, dan Islam. Raja menuduh seluruh pihak, termasuk Daeng Mangalle, ingin melakukan kudeta, membunuh raja, mengubah agama raja pengganti, hingga menjarah istana kerajaan.
Semua tuduhan itu jelas dibantah Dari Daeng Mangalle. Dia menyebut orang yang setia dan bukan tukang adu domba.
“Sebagai Pangeran Makassar, dia tidak Mungkin Saja bertindak sebagai pengadu tapi lebih suka bertempur Bersama teman-teman setanahairnya, terbunuh secara terhormat dan membawa mati rahasia yang boleh Dari Sebab Itu dia tahu mengenai komplotan itu,” ungkap sejarawan Bernard Dorléan Untuk Orang Indonesia & Orang Prancis, Bersama Abad XVI sampai Bersama Abad XX (2006).
Berencana tetapi, bantahan itu tak dipedulikan Dari Raja Siam. Raja tetap mempertahankan tuduhan hingga menekan Daeng Mangalle, orang Melayu, Campa, dan kelompok Islam agar segera mengakui kesalahannya. Tekanan ini Lalu membuat banyak orang Melayu, Campa dan Islam mengakui Kesalahan Individu dan memohon ampunan kepada raja.
Satu-satunya orang yang tak mengikuti hal serupa adalah Daeng Mangalle. Alasannya dia merasa tak bersalah sebab tidak terlibat konspirasi sedari awal. Lagi-lagi, raja tak peduli dan mempersempit ruang gerak Pangeran Makassar itu sebagai hukuman.
Raja Lalu meminta tentara mengepung permukiman orang Makassar Ke Ayuthia. Pengepungan ini Lalu membuat orang-orang Makassar melawan hingga berakhir pertumpahan darah.
Setelahnya kejadian ini, Raja Siam kembali melakukan pengepungan. Kali ini lebih dahsyat sebab pasukan militer juga menyerang duluan. Alhasil, Tanding pun tak bisa dihindari. Daeng Mangalle dan orang-orang Makassar sukses membunuh tentara menggunakan tombak dan keris.
Tetapi, akibat kalah jumlah dan persenjataan, orang-orang Makassar sukses dikalahkan pasukan Siam. Begitu juga Daeng Mangalle yang berhasil dibunuh Dari orang Siam Ke Disekitar 1686.
Sejarawan Bernard Dorléan Untuk Orang Indonesia & Orang Prancis, Bersama Abad XVI sampai Bersama Abad XX (2006) menyebut, Daeng Mangalle seharusnya bisa selamat jika ikut-ikutan mengakui Kesalahan Individu. Tetapi, akibat tak merasa terlibat dan ingin mempertahankan harga diri, dia lebih memilih angkat senjata, Kendati berakhir tragis.
Selain Daeng Mangalle, ada ribuan orang Makassar lain yang tewas. Sambil Itu orang Makassar yang masih hidup, yakni mayoritas anak-anak dan perempuan, dijual sebagai budak.
“Peristiwa dramatis itu membuat penduduk terpana dan kagum Berencana perlawanan gagah berani yang diberikan Komunitas kecil asal Makassar Di ribuan prajurit Siam,” ungkap Bernard Dorlean.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Pria Makassar Terjerat Konspirasi Ke Tetangga RI, Dituduh Ingin Kudeta