Jakarta, CNBC Indonesia- Bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed/Fed) memangkas prospek ekonomi AS tumbuh lebih rendah Di 2% sekaligus melihat prospek kenaikan Fluktuasi Harga.
Managing Director and Country Head Internasional Financial Markets Bank DBS Indonesia, Puneet Punj menilai berubahnya prospek The Fed Di Situasi ekonomi dan Fluktuasi Harga mencerminkan jika Situasi Konflik Bersenjata tarif AS ini juga berdampak Hingga ekonomi Amerika Serikat itu sendiri.
Ketidakpastian Internasional ini tentu saja berdampak Di pergerakan pasar keuangan Internasional termasuk Organisasiregional dan Indonesia. Pasar saham Organisasiregional seperti Thailand hingga Malaysia dilanda lonjakan capital outflow Dari pelantikan Kepala Negara AS, Donald Trump Sambil Itu Di Indonesia cukup stabil.
Akan Tetapi Situasi ini bukan berarti membuat Bursa Efek RI tanpa tekanan, sejumlah Keputusan Yang Terkait Bersama defisit APBN hingga pembentukan Danantara menjadi perhatian investor Bursa Efek RI meski valuasi pasar RI Pada ini dinilai masih sangat baik.
Lalu bagaimana strategi pengelolaan Penanaman Modal Di Negeri Berusaha Mengatasi ketidakpastian pasar ini? Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara Bersama Managing Director and Country Head Internasional Financial Markets Bank DBS Indonesia, Puneet Punj Di Power Lunch,CNBCIndonesia (Rabu, 26/03/2025)
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Video:Bursa Efek Penuh Gejolak, Strategi Penanaman Modal Di Negeri Mana Yang Terbaik?