– Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street berhasil dibuka menguat Ke perdagangan Senin (23/9/2024), Setelahnya kegembiraan pasar atas pemotongan suku bunga Bank Indonesia pekan lalu dan Merangsang Wall Street Hingga level tertinggi sepanjang masa.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) terpantau naik tipis 0,03% Hingga posisi 42.074,39, S&P 500 menguat 0,22% Hingga 5.715,12, dan Nasdaq Composite terapresiasi 0,24% menjadi 17.991,15.
Indeks Nasdaq makin dekati level psikilogis 18.000 Ke perdagangan awal pekan ini.
Pergerakan ini terjadi Setelahnya minggu lalu yang menguntungkan Hingga Wall Street yang berpusat Ke keputusan Bank Indonesia AS (Federal Reserve/The Fed) Bagi menurunkan suku bunga sebesar 50 basis Nilai (bp), pemangkasan pertama Untuk empat tahun terakhir.
Walaupun ada beberapa gejolak Setelahnya pengumuman awal, tetapi Ke akhirnya pasar saham menguat Ke hari-hari berikutnya.
Akan Tetapi, pasar tetap waspada Di data ekonomi apa pun yang dapat Merangsang kembali harapan Akansegera soft landing.
“Kita memasuki periode Hingga mana Akansegera ada risiko Pemungutan Suara Rakyat, dan Fed Akansegera mencermati data, khususnya pasar tenaga kerja, Lantaran kita melihat pelemahan terutama Hingga Pada bawah AS. Akansegera ada Kesejajaran Di pelonggaran Kepuasan keuangan Bersama pemotongan suku bunga yang kita lihat Bersama pelemahan pasar tenaga kerja,” kata Brian Burrell, Manajer portofolio Thornburg Investment Management, dikutip Untuk CNBC International.
Untuk data ekonomi terbaru, data awal Untuk Karya Produksi AS yang tergambarkan Ke Purchasing Manager’s Index (PMI) versi S&P Dunia Ke periode September 2024 mencapai level terendah Untuk 15 bulan terakhir.
Data awal PMI Produksi Negeri Paman Sam Ke bulan ini berada Hingga angka 55,4, persis seperti yang diharapkan pasar dan naik 0,2 Nilai Untuk Agustus lalu.
Hingga lain sisi, Pemimpin Negara The Fed Atlanta, Raphael Bostic mengatakan bahwa ia mendukung pemangkasan suku bunga setengah persen Ke pekan lalu dan yakin para pembuat Keputusan dapat bergerak lebih cepat daripada yang ia perkirakan Bagi melonggarkan Keputusan moneter.
“Kemajuan Ketidakstabilan Ekonomi dan pendinginan pasar tenaga kerja telah muncul jauh lebih cepat daripada yang saya bayangkan Hingga awal musim panas. Pada ini, saya membayangkan normalisasi Keputusan moneter lebih cepat daripada yang saya kira tepat Justru beberapa bulan yang lalu,” katanya Untuk sambutannya Hingga Pusat Ekonomi dan Keuangan Eropa.
Sebagai pemilih tahun ini Hingga Federasi Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang menetapkan suku bunga, Bostic menambahkan bahwa risiko pelemahan pasar tenaga kerja Lebih Jelas menjadi perhatian yang sama besarnya Bersama Ketidakstabilan Ekonomi, yang memberi dorongan kepada The Fed Bagi terus memangkas.
“Jika ekonomi era Wabah Dunia telah mengajarkan kita sesuatu, itu adalah Bagi mengharapkan kejutan. Menurut saya, penyesuaian 50 basis Nilai Ke pertemuan minggu lalu memposisikan kita Bersama baik jika risiko Di mandat kita ternyata kurang seimbang daripada yang saya pikirkan,” katanya lagi.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Wall Street Dibuka Bergairah Lagi, Nasdaq Dekati 18.000-an