Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie Hadir Untuk Indonesia – China Business Forum (Forum Usaha Indonesia – China/ FBIC) yang diselenggarakan Kadin Indonesia Federasi Tiongkok (KIKT). Foto/Dok
Anindya menjelaskan, Pemimpin Negara Prabowo Subianto hadir Untuk forum tersebut Untuk Memberi sambutan dan ikut Menyaksikan penandatanganan kerja sama Di sejumlah perusahaan Indonesia dan korporasi China Di nilai Penanaman Modal Untuk Negeri mencapai USD10 miliar atau setara Rp154,5 triliun (kurs Rp15.454 per USD).
Penanaman Modal Untuk Negeri ini Akansegera mempererat kolaborasi Usaha, membuka Kemungkinan kerja, dan Menyusun proyek-proyek infrastruktur penting Hingga Indonesia.
“Ini menandakan bahwa kerja sama Di Indonesia dan China sangat baik dan ini menandakan bahwa state visit (kunjungan kenegaraan) pertama pak Prabowo adalah Hingga China. Karena Itu kami Untuk dunia usaha tidak mau tertinggal Di apa yang beliau lakukan sangat sangat bagus,” terang Anindya.
“China yang menjadi kunjungan pertama Pak Prabowo, kami sambut Di baik Agar beberapa hari Sebelumnya kami juga menyiapkan B to B (transaksi Usaha antar-perusahaan Indonesia – China) yang bisa dilakukan. Ini contoh bahwa Di pemerintah dan dunia usaha selalu berdampingan. Sekali lagi, ini pertanda baik,” tegasnya.
Sebelumnya, Pemimpin Negara Prabowo mengatakan, bahwa Kadin Indonesia Akansegera Melakukan Kegiatan dimana Akansegera ada Perjanjian Usaha Hingga bidang sains Di perusahaan-perusahaan China dan perusahaan-perusahaan Indonesia yang jumlahnya lebih Untuk USD10 miliar.
Hal itu disampaikan Pemimpin Negara Prabowo Pada melakukan pertemuan bilateral Di Perdana Pembantu Presiden Tim Menteri China Li Qiang Hingga Balai Besar Rakyat, Beijing, Sabtu (9/11), sebagai Dibagian Untuk agenda kunjungan kenegaraannya Hingga China selain bertemu Di Pemimpin Negara Xi Jinping dan Ketua Federasi Tetap Kongres Rakyat Nasional China (NPC) Zhao Leji.
Mengutip Untuk KIKT, Pemimpin Negara Prabowo menyampaikan prioritas utama Untuk Indonesia Tangguh:
“Saya telah mencanangkan bahwa Indonesia harus segera swasembada Ketahanan Pangan Untuk waktu yang sesingkat-singkatnya. Kita tidak boleh bergantung Untuk sumber Konsumsi Untuk luar. Kita juga punya energi bawah tanah, geotermal yang cukup. Kita punya batu bara yang sangat banyak. Kita punya energi Untuk air yang sangat besar,” ungkap Prabowo.
“Pemerintah yang saya pimpin nanti Akansegera fokus Untuk mencapai swasembada energi. Di Itu, menjamin melindungi mereka yang paling lemah, Untuk mencapai Kesejaganan sejati, kemakmuran yang sebenarnya, kita harus melakukan hilirisasi kepada semua Produk Internasional yang kita miliki. Nilai tambah Untuk semua Produk Internasional itu harus menambah kekuatan ekonomi kita Agar rakyat kita bisa mencapai tingkat hidup yang sejahtera. Seluruh Produk Internasional kita harus bisa dinikmati Di seluruh rakyat Indonesia,” sambungnya.
Kadin Indonesia Melewati KIKT berkomitmen Untuk memastikan investor China dapat mempertahankan Usaha yang stabil dan sukses, menemukan mitra terbaik Hingga Indonesia, dan Memperbaiki Penjualan Barang Hingga Luar Negeri Indonesia Hingga China.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Kerja Sama Indonesia-China Capai Rp154,5 T, Ketum Kadin Anindya Bakrie: Pertanda Baik