– Dua bank swasta, PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) dan PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) Menunjukkan peningkatan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang hampir mencapai ambang batas regulasi Ke kuartal III-2024.
Sebagai informasi, Peraturan Lembagakeuanganpusat Nomor 15/12/PBI/2013 menyebutkan nilai NPL yang ideal adalah maksimum 5%.
Sambil menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Per September 2024, rasio NPL gross perbankan tercatat sebesar sebesar 2,21%. Ke September 2023, rasio NPL perbankan sebesar 2,43% dan per Agustus 2024 2,26%.
Ke Pada Yang Sama, Kredit Di risiko atau loan at risk (LAR) juga terpantau menurun. Rasio LAR Ke akhir kuartal III-2024 sebesar 10,11%, turun 196 basis Skor (bps) secara tahunan.
Meski industri terlihat membaik, dua bank milik swasta Merasakan peningkatan rasio NPL Ke sembilan bulan pertama tahun 2024 ini. Mereka adalah Bank Ina yang dimiliki Dari taipan Anthoni Salim dan Bank MNC milik Konglomerat Hary Tanoesoedibjo.
Ke Di keduanya, Bank INA mencatat kenaikan paling tajam Ke rasio NPL nett mencapai 250 basis Skor (bps) secara tahunan. NPL nett Bank Ina melonjak Didalam 0,55% Ke September 2023 menjadi 3,00% Ke September 2024.
Seiring Didalam itu, rasio NPL gross Bank Ina juga Menimbulkan Kekhawatiran Didalam 1,99% menjadi 4,46% Di periode yang sama, atau naik 247 bps.
Kenaikan NPL Bank Ina diiringi Dari lonjakan penyaluran kredit. Diketahui, bank Ina mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp13,25 triliun, naik 7,63% year on year (yoy) Didalam September 2023 sebesar Rp12,31 triliun.
Ke sisi lain, MNC Bank juga mencatatkan kenaikan rasio NPL baik Ke kategori gross maupun nett. NPL gross bank ini Menimbulkan Kekhawatiran Didalam 3,98% Ke tahun lalu menjadi 4,69% Ke tahun ini, atau naik 71 bps. Ke Pada Yang Sama, NPL nett MNC Bank turut naik Didalam 2,59% menjadi 3,32%, atau juga naik lebih Didalam 70 bps.
Sejalan Didalam kenaikan NPL, Bank MNC mencatatkan lonjakan Didalam sisi intermediasi. Penyaluran kredit Bank MNC tercatat sebesar Rp10,85 triliun per 30 September 2024, tumbuh 8% Didalam periode sama tahun lalu Rp10,04 triliun.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Kredit Bermasalah Dua Bank Konglomerat Lompat