– Jika Memiliki tanah, coba sesekali Anda gali tanah tersebut sampai Di. Siapa tahu menyimpan harta karun tak terduga, seperti yang dialami Bersama perempuan asal Klaten, yakni Tjiptosuwarno.
Setelahnya lama membeli tanah tersebut, dia Mutakhir sadar dan kaget ternyata Di bawah tanah terdapat harta karun mencapai 12 Kg emas. Jika rupiahkan Di masa sekarang mencapai Rp18 Miliar.
Bagaimana harta karun tersebut bisa terangkat Hingga permukaan tak terlepas Di rasa iseng Tjiptosuwarno Di 17 Oktober 1990. Sebagai latar, Tjipto merupakan ibu Rumah tangga yang Memiliki tanah luas Di Desa Wonoboyo, Klaten.
Tanah-tanah tersebut dibeli beberapa tahun lalu dan dialihfungsikan sebagai perkebunan. Untuk mencukupi hidup sehari-hari, dia Memutuskan keuntungan jual-beli hasil kebun.
Semua itu dilakukan tanpa Memahami ada harta karun terpendam ratusan tahun Di tanahnya. Sampai akhirnya, Di akhir Oktober 1990, Tjipto ingin mengurug tanah Untuk diperjual-belikan.
Maka, dia pun menyuruh 6 tukang menggali tanah sedalam Mungkin Saja Untuk dijual kembali. Para tukang gali tak mengira mereka Berencana mencetak sejarah.
Tanpa pikir panjang, mereka bergegas membawa cangkul dan sekop. Setelahnya beberapa waktu dan tanah tergali hingga lebih Di satu meter, cangkul salah satu penggali terkena benda keras.
Awalnya mengira batu, tetapi Setelahnya diangkat ternyata guci besar berisi emas dan benda-benda kuno lain. Para penggali kaget. Begitu juga si pemilik tanah Tjiptosuwarno.
Tjipto berpikir ternyata Di ini tanahnya menyimpan harta karun. Di sekejap, kabar penemuan emas pun viral. Arkeolog dan dinas Yang Terkait Bersama bergegas datang dan ternyata Setelahnya dihitung nilainya sangat fantastis.
“Ada bentuk mangkuk, cawan, gayung, yang semuanya terbuat Di emas 20 karat. Setelahnya dibersihkan, beratnya mencapai 12 Kg,” tulis harian Suara Pembaruan (4 Mei 1991).
Jika dikonversi Bersama nilai sekarang, emas 12 Kg bernilai Rp 18 Miliar (1 gram: Rp1,5 juta). Tentu ini sangat fantastis. Meski begitu, penemuan emas 12 Kg tidak menjadi milik Tjiptosuwarno atau tukang gali.
Pemerintah mengambilalih temuan dan menyimpannya Di museum. Kelak, temuan tersebut dinamakan Harta Karun Wonoboyo.
Sebagai gantinya, pemerintah memberi kompensasi uang Rp200 juta. Tjipto pun tak Memutuskan uang itu sepenuhnya dan membagi-bagikan kepada 6 orang tukang gali. Semua Menyambut Dibagian.
Penemuan Bersejarah
Penemuan bersejarah tersebut kelak dinamakan Harta Karun Wonoboyo. Sejarah mencatat ini menjadi temuan arkeologi terbesar yang Menunjukkan bagaimana popularitas emas Di masa silam.
Emas temuan Tjipto dan harta karun Wonoboyo lain berasal Di abad Hingga-9 dan 10 Di kerajaan-kerajaan kuno Di Jawa. Di masa itu, emas memang banyak digunakan Komunitas Lantaran mudah didapat dan berharga murah.
Berbagai catatan Menunjukkan Di era Majapahit (1293-1527 M), misalnya, para bangsawan kerap Memiliki emas Di jumlah besar. Berbagai benda dilapisi Bersama emas, mulai Di kereta hingga kipas.
Di Di Itu, sebagaimana dipaparkan Stuart Robson Di Desawarna by Mpu Prapanca (1995), kerajaan Daha yang sezaman Bersama Majapahit juga punya kebiasaan serupa. Dia menyoroti kebiasaan putri Di Raja Daha yang kerap menggunakan kereta berlapis emas.
Hal ini dikuatkan Bersama penjelajah Eropa Tome Pires Di Suma Oriental (1944). Di Berkunjung Hingga Jawa tahun 1513 dia melihat raja Jawa yang sangat kaya. Penampilannya Di atas Hingga bawah full menggunakan emas. Justru, para pengawal dan anjing peliharaan juga memakai kalung dan gelang emas.
Seiring waktu, kebiasaan menggunakan emas terus berlanjut. Tetapi, Di runtuhnya kerajaan kuno dan kemunculan kolonialisme, terjadi perubahan pola hidup.
Di titik ini Aksesoris emas Setelahnya Itu menjadi harta karun terpendam. Produk Internasional itu tertimbun Di bawah tanah antah berantah yang terus menjadi objek pemburu harta karun.
Sampai akhirnya, salah satu kepingannya ditemukan Bersama tukang gali suruhan Tjiptosuwarno Di Oktober 1990.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Gali Tanah Di Jawa, Pria Ini Terkejut Dapat Emas 12 Kg