Market  

BEI Sebut Aturan Non-cancelation Period Kerek Transaksi Saham 48%




Jakarta, CNBC Indonesia – Penerapan non-cancelation period disebut efektif mengerek perdagangan Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Di hari pertama pemberlakuannya Di Senin, (15/12/2025) lalu.

Direktur Pembuatan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, penerapan non-cancellation period Memperbaiki value perdagangan saham sebanyak 35% Di pre-opening. Di Di Itu, frekuensi transaksi juga naik 48%.

Jeffrey merinci, value transaksi saham Di pemberlakuan perdananya tercatat sebanyak Rp450 miliar, Di frekuensinya sebanyak 67 ribu transaksi. Angka ini naik dibanding Di rata-rata minggu lalu, dimana nilainya sebesar Rp333 miliar Di frekuensi 45 ribu transaksi.

“Kalau Di internal kami, yang kami tangkap respon Di investor itu cukup positif Sebagai penerapan non-cancellation period,” ungkap Jeffrey kepada wartawan, Di Jakarta, Rabu, (17/12/2025).

Di ditanya tentang kemungkinan aturan ini bisa meredam transaksi menggoreng saham, Jeffrey tak Merespons banyak. Akan Tetapi, ia menekankan inisiatif ini bia menekan manipulasi harga.

“Kami tidak menggunakan terminologi goreng saham.
Tetapi Di kajian memang itu bisa meredam upaya pihak-pihak tertentu Sebagai memanipulasi kebentukan harga Di pre-opening,” kata dia.

Sebelumnya Itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) Akansegera menerapkan non-cancellation period Di sesi pre-opening dan pre-closing bursa. Aturan ini Akansegera diharapkan bisa Mengharapkan perilaku spoofing investor.

Kepala Divisi Pembuatan Usaha 1 Bursa Efek Indonesia Firza Rizqi Putra mengatakan, periode non-cancellation ini Akansegera berlangsung Di pukul 08:56-08:57:59. Sambil Itu, sesi pra-penutupan berlangsung Di 15:56-16:01:59.

Di pukul tersebut, investor tidak dapat membatalkan atau mengubah open order. Meski demikian, pemegang saham masih bisa melakukan order Terbaru Di harga tersebut.

(fsd/fsd)

[Gambas:Video CNBC]

Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: BEI Sebut Aturan Non-cancelation Period Kerek Transaksi Saham 48%