Bursa Wallstreet Ke pembukaan perdagangan hari ini (03/02/2025) tampak turun cukup Di dan kompak baik Sebagai Dow Jones Industrial Average, S&P 500, maupun Nasdaq Composite.
Dilansir Di CNBC International, pasar saham AS merosot Hingga awal Februari Setelahnya Kepala Negara Donald Trump mengenakan tarif Ke beberapa mitra dagang utama AS. Langkah ini Memperbaiki kekhawatiran Berencana Konflik Bersenjata dagang besar-besaran yang dapat mengganggu rantai pasokan Internasional, memicu kembali Kenaikan Penurunan Nilai Mata Uang Dan Jasa, dan memperlambat Kemajuan ekonomi.
Indeks utama Wall Street Merasakan penurunan tajam, Dow Jones Industrial Average dibuka turun lebih Di 500 Nilai, S&P 500 melemah 1,5%, dan Nasdaq Composite merosot 1,9%.
Sebelumnya, pada Sabtu lalu, Trump menerapkan tarif 25% Sebagai Produk-Produk Di Meksiko dan Kanada, serta 10% Sebagai Pembelian Barang Di Luar Negeri Di China. Pembelian Barang Di Luar Negeri energi Di Kanada dikenakan tarif lebih rendah, sebesar 10%.
- Kanada membalas Didalam tarifnya sendiri.
- Meksiko mengatakan Berencana mengeksplorasi tarif balasan Pada Pembelian Barang Di Luar Negeri AS.
- China berencana mengajukan gugatan Hingga Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Trump juga memberi sinyal bahwa tarif Ke Uni Eropa Berencana segera diterapkan.
“Dampak langsung Ke Kemajuan AS Di tarif ini masih cukup kecil, tetapi risiko utama adalah meningkatnya kekhawatiran Berencana Aturan perdagangan Hingga masa Didepan dan potensi Unjuk Rasa balasan,” tulis Dominic Wilson Di Goldman Sachs Di catatannya Ke hari Minggu.
Tidak hanya ketegangan dagang, Tetapi investor juga Di ini Lagi bersiap Berusaha Mengatasi minggu yang sibuk Didalam laporan keuangan kuartal keempat dan data ekonomi penting.
Lebih Di 120 perusahaan Di indeks S&P 500 dijadwalkan merilis laporan keuangan mereka, termasuk Alphabet, Amazon, dan Palantir Hingga sektor Keahlian, maupun Walt Disney dan Mondelez Hingga sektor konsumen.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Bursa Wallstreet Kompak Merah Merona, Kenapa?