Perusahaan Spyware Pegasus Segera Beralih Hingga Pemilik AS


Jakarta

Kepemilikan NSO Group, perusahaan asal Israel yang dikenal sebagai pengembang spyware Pegasus, diperkirakan Berencana segera beralih Hingga investor asal Amerika Serikat. Langkah ini menandai perubahan besar Untuk industri pengawasan siber komersial yang Di ini didominasi Israel.

Kesepakatan akuisisi dipimpin Dari produser sekaligus pengusaha asal AS, Robert Simonds. Nilai transaksinya disebut berada Hingga kisaran puluhan juta Kurs Matauang Amerika dan Pada ini menunggu persetujuan Bersama otoritas Defender Israel. Pegasus diklasifikasikan sebagai alat siber Untuk kepentingan Perlindungan nasional, Supaya setiap perubahan kepemilikan wajib Menyambut restu Bersama Defense Export Control Agency Hingga bawah Kementerian Defender Israel.

NSO Group Berusaha Mengatasi pengawasan ketat Sebelum spyware Pegasus terbukti digunakan sejumlah pemerintah Untuk Meninjau jurnalis, aktivis, dan tokoh politik. Meski klaim resminya adalah mendukung penegakan hukum dan kontra-Kekerasan Politik, sorotan internasional membuat reputasi perusahaan menurun. Ke 2021, Departemen Perdagangan AS memasukkan NSO Hingga daftar hitam yang membatasi akses mereka Hingga Keahlian dan mitra Usaha Amerika.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum awal 2023, kepemilikan NSO telah dikonsolidasikan Dari salah satu pendirinya, Omri Lavie, Melewati perusahaan holding berbasis Hingga Luksemburg. Konsolidasi ini terjadi Sesudah kreditur bergerak menagih utang Disekitar USD 500 juta yang Sebelumnya digunakan Untuk pembelian saham Bersama investor lama, Francisco Partners.

Simonds sendiri sempat duduk Hingga dewan direksi NSO Sesudah Lavie Membahas alih penuh. Upaya akuisisinya Ke 2023 sempat gagal, dan ia mengundurkan diri Ke Agustus tahun itu. Kesepakatan terbaru disebut melibatkan konsorsium investor AS dan diperkirakan Berencana menyelesaikan atau merestrukturisasi utang NSO. Jika tuntas, Lavie Berencana hengkang sepenuhnya Bersama perusahaan. Pendiri lain, Shalev Hulio, sudah mundur dua tahun lalu.

Sejumlah sumber industri menyebut Lavie berhasil menstabilkan keuangan NSO Sesudah Merasakan kerugian besar akibat Hukuman Politik AS. Perusahaan disebut hampir mencapai titik impas dan Menunjukkan profit tipis, membuatnya kembali Memikat Untuk investor Asing, demikian dikutip detikINET Techspot, Senin (13/10/2025).

Selain menunggu izin Bersama Israel, akuisisi ini juga harus melewati persetujuan regulator AS, termasuk Securities and Exchange Commission. Keterlibatan Simonds Hingga masa lalu Bersama investor asal China disebut bisa menjadi perhatian tambahan Untuk proses evaluasi.

(asj/afr)

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita: Perusahaan Spyware Pegasus Segera Beralih Hingga Pemilik AS