Ganti Kendaraan Pribadi Dinas Karena Itu Kijang Tua, Menkeu RI Ditolak Masuk Istana




Naskah ini Dibagian Di CNBC Insight, menyajikan ulasan sejarah Sebagai menjelaskan Situasi masa kini lewat relevansinya Hingga masa lalu.

Di sidang Tim Pembantu Presiden Tim Menteri, Senin, Pemimpin Negara Prabowo Subianto meminta para Pembantu Presiden Tim Menteri dan kepala lembaga menggunakan Maung, kendaraan buatan PT Pindad (Persero), sebagai Kendaraan Pribadi dinas resmi.

“Sebentar lagi saudara-saudara semua harus pakai Maung, saya tidak mau tahu. Kendaraan Pribadi-Kendaraan Pribadi bagus itu dipakai kalau libur saja,” kata Prabowo.

Maung sendiri merupakan kendaraan taktis hasil karya anak bangsa yang juga digunakan Prabowo sebagai Kendaraan Pribadi kepresidenan.

Pembantu Presiden Tim Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadhewa menyebut Biaya pengadaan kendaraan dinas sudah tersedia, tetapi pelaksanaannya menunggu kesiapan industri Di negeri.

“Tergantung industrinya. Kalau saya kan targetin uang saja. Uangnya ada,” ujarnya Hingga Jakarta, Selasa (21/10/2025).

Seruan Prabowo agar pejabat Bangsa mengganti Kendaraan Pribadi dinasnya mengingatkan Ke teladan lama Di Pembantu Presiden Tim Menteri Keuangan era Orde Terbaru, Mar’ie Muhammad. Sejarah mencatat, sosok yang dijuluki Mr. Clean itu secara sukarela memilih menggunakan Kendaraan Pribadi pribadi yang sudah tua ketimbang Kendaraan Pribadi dinas pemerintah.

Justru, keputusan itu pernah membuatnya tidak bisa masuk Istana Bangsa Lantaran dikira bukan pejabat. Bagaimana ceritanya?

Cerita tersebut terjadi Ke 1996. Pada itu, Mar’ie dijadwalkan Memperoleh Bintang Mahaputra Di Pemimpin Negara Soeharto.

Jika biasanya tamu sekelas Pembantu Presiden Tim Menteri datang Bersama Kendaraan Pribadi mewah dan sopir, Mar’ie justru memilih datang bersama istrinya menggunakan Kijang tua keluaran 1980-an. Kendaraan Pribadi itu milik pribadinya, bukan Kendaraan Pribadi dinas.

Setiba Hingga gerbang Istana Bangsa, mobilnya dihentikan Dari petugas Keselamatan yang tidak Mengetahui bahwa penumpangnya adalah Pembantu Presiden Tim Menteri Keuangan. Penjaga mengira pasangan itu hanyalah tamu biasa Lantaran kendaraan mereka tampak tua.

Akan Tetapi Sesudah Mar’ie Menunjukkan identitas dan menjelaskan maksud kedatangannya, para petugas buru-buru meminta maaf dan mempersilakan masuk.

Di autobiografi berjudul Mr.Clean Marie Muhammad (2025), tindakan itu bukan kebetulan. Mar’ie memang berpegang Ke prinsip Kendaraan Pribadi dinas hanya Sebagai urusan dinas, bukan Sebagai keperluan pribadi.

“Kendaraan Pribadi dinas itu harus dipakai Sebagai urusan pekerjaan, bukan Sebagai urusan pribadi,” ujarnya suatu ketika.

Kegemaran Mar’ie menggunakan Kendaraan Pribadi tua bukan tanpa alasan. Dia dikenal tidak suka mengganti Produk Internasional Di masih berfungsi baik. Menurut sang anak, ayahnya berprinsip bahwa efisiensi lebih penting daripada gengsi.

“Misalnya Kendaraan Pribadi, mau harganya Rp500 juta atau Rp100 juta, sama saja kan? Seperti jam tangan dan Kasut, kalau belum rusak ya tetap dipakai,” ungkap anaknya.

Kesederhanaan Mar’ie bukan pencitraan, melainkan cerminan Di nilai hidup yang dia pegang, yakni bersih, jujur, dan tegas. Prinsip itu pula yang tercermin Di kinerjanya sebagai pejabat Bangsa.

Pada menjabat sebagai Dirjen Iuran Wajib, dia berhasil melampaui target penerimaan Iuran Wajib Di Rp9 triliun menjadi Rp19 triliun. Sambil Itu ketika dipercaya menjadi Pembantu Presiden Tim Menteri Keuangan, Mar’ie mampu menjaga Kesejajaran Biaya dan menunda Keadaan Darurat Ekonomi lewat Aturan fiskal yang cermat dan berhati-hati.

Atas prestasi tersebut, majalah Asiamoney menobatkannya sebagai Pembantu Presiden Tim Menteri Keuangan Terbaik Asia Ke 1995. Mar’ie sendiri pensiun sebagai bendahara Bangsa Ke 1998. Setelahnya, dia mengabdikan diri Hingga dunia kemanusiaan dan anti-Kejahatan Keuangan sampai wafat Ke 11 Desember 2016.




Next Article



Belajar Di Kegagalan Soekarno Sempat Bikin Banyak Koperasi Hingga RI



Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Ganti Kendaraan Pribadi Dinas Karena Itu Kijang Tua, Menkeu RI Ditolak Masuk Istana