– PT Pertamina (Persero) Melakukan pelatihan tematik Bagi ratusan pelaku usaha mikro dan kecil peserta Langkah Pertamina UMK Academy 2025. Tujuannya Bagi memperluas pengetahuan dan Kekuatan serta Memperbaiki daya saing pelaku UMK.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Muhammad Baron menjelaskan, Pertamina terus melakukan berbagai Perkembangan agar Langkah Pertamina UMK Academy dapat membantu para pelaku usaha naik kelas lebih cepat. Salah satunya Bersama Melakukan pelatihan tematik, yang diikuti para peserta berdasarkan sektor usaha ditekuni seperti craft, furniture, jewelry, food and beverage (F&B), agribisnis, jasa, Keahlian, Trend dan wastra.
Bersama adanya pelatihan yang terfokus sesuai sektor usaha, peserta tidak hanya Merasakan ilmu secara teori, tetapi juga praktik langsung Bersama didampingi para mentor ahli Ke bidangnya.
“Lewat pelatihan tematik ini diharapkan UMK dapat Membuat usaha sesuai sektornya, Ke mana mereka Merasakan tambahan pengetahuan yang lebih spesifik, seperti Bagi kelas fesyen lebih kepada trend Tren, manajemen rantai pasok, dan lain-lain. Karenanya UMK lebih fokus Di Pembuatan usahanya, Supaya siap bersaing dan menjadi pemimpin pasar Ke sektor usaha yang ditekuninya,” Baron Di keterangan tertulis, Kamis (13/11/2025).
Ke Di itu, terdapat beberapa pemateri profesional yang didatangkan Di lain pendiri dan Direktur Kreatif Pyo Jewelry Luthfia Fataty; pemilik Panda Food Stenly Hendi Avanda; pendiri perusahaan beras organik Sirtanio Organik Indonesia serta Satu Atap Coworking Space Surabaya Ahmad Tessario, serta pengamat Tren dan salah satu pendiri Indonesia Trend Chamber Lisa Fitria.
Luthfia, misalnya, Memberi pelatihan tematik Bagi sektor craft, furniture, dan jewelry. Ia membagikan pengalamannya serta membaca Gaya dan arah pasar tahun 2026. Stenly Hendi Avanda mengangkat persoalan distribusi, promosi, dan Pembuatan produk sektor food and beverage (F&B). Ia menyarankan peserta memaksimalkan media sosial Bagi promosi.
Peserta Pertamina UMK Academy 2025, Novita Hermawan, owner Agrominafiber, mengatakan pelatihan itu membuka wawasan tentang Gaya desain Internasional, manajemen Usaha, dan pemasaran digital.
“Pelatihan ini mendukung peningkatan kapasitas Pelaku Ekonomi Kecil agar mampu menghasilkan produk yang punya daya saing internasional,” ujarnya.
Dimita Agustin, pemilik Dara Baro, mengaku lebih memahami cara menghitung ongkos produksi yang lebih efisien Setelahnya mengikuti kelas tematik fesyen. Ia Karena Itu mengetahui perbedaan katalog, lookbook, serta line sheet dan penerapannya Di pemasaran. “Kelas ini bukan cuma menambah ilmu, tapi juga membuka Potensi Terbaru Bagi Pembuatan brand saya,” ucap dia.
Sedangkan Achmad Em, owner Minuman Kalimantan, Merasakan wawasan Terbaru tentang strategi Pembuatan brand, Perkembangan produk, serta pengelolaan sumber daya manusia lewat kelas tematik F&B. Achmad meyakini pengetahuan itu Akansegera Memperbaiki daya saing produknya Ke pasar Minuman yang Lebih Tantangan.
Lewat Pertamina UMK Academy 2025, Pertamina meneguhkan komitmen Di mendukung Pelaku Ekonomi Kecil naik kelas. Inisiatif ini selaras Bersama Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, yaitu menciptakan lapangan kerja berkualitas, memperkuat industri kreatif, dan menumbuhkan kewirausahaan Lewat berbagai pelatihan serta akses permodalan Bagi Pelaku Ekonomi Kecil. Di akhirnya, upaya ini menjadi fondasi penting Bagi Perkembangan Peningkatan Ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Next Article
Deretan Pelaku Ekonomi Kecil Ini Curi Perhatian Ke Korea Import Fair 2025
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Pertamina Perkuat Usaha Peserta UMK Academy 2025 Pakai Jurus Ini











