Jakarta, CNBC Indonesia – Praktik Penyuapan pejabat Bangsa kerap memantik emosi publik. Dan sejarah pernah mencatat bagaimana kemarahan rakyat memuncak ketika Perdebatan seorang Pejabat Tingginegara Urusan Bank Indonesia Jusuf Muda Untuk (JMD) terbongkar. Betapa tidak, Ke Di rakyat berjibaku Berjuang Didalam kesulitan ekonomi, JMD justru menghamburkan uang Bangsa kepada puluhan perempuan, yakni 25 kekasih simpanan dan enam istri.
Sebagai catatan, JMD adalah Pejabat Tingginegara Urusan Bank Indonesia Ke 1963-1966 Ke Tim Menteri Kerja Kerja IV dan Tim Menteri Kerja Dwikora Ke bawah Kepala Negara Soekarno. Ke masa itu, dia memegang kendali Keputusan keuangan dan perbankan Bangsa. Minimnya pengawasan menjadikan ruang gerak Penyuapan amat terbuka dan JMD memanfaatkannya.
Ke Agustus 1966, terungkaplah Perdebatan besar yang menyeretnya. Dia terbukti menyalahgunakan kewenangan Sebagai memperkaya diri sendiri dan orang-orang dekatnya. Mengacu laporan Anak Penyamun Ke Sarang Perawan (Perdebatan JMD) tahun 1966, ada empat Peristiwa Pidana utama yang menjeratnya.
Pertama, JMD Menyediakan izin Perdagangan Masuk Negeri Melewati skema Deferred Payment kepada perusahaan-perusahaan importir berupa penangguhan pembayaran kredit luar negeri Untuk jumlah besar mencapai US$ 270 juta. Kedua, dia mengucurkan kredit kepada sejumlah perusahaan yang berujung Ke membengkaknya defisit Bangsa. Ketiga, dia menggelapkan kas Bangsa atau dana revolusi hingga Rp97,3 miliar. Keempat, JMD melakukan penyelundupan senjata Untuk Cekoslovakia tanpa izin.
Hasil korupsinya digunakan Sebagai foya-foya yakni membeli Tempattinggal, tanah, Aksesoris, Kendaraan Pribadi, serta mengalirkannya kepada banyak perempuan. Totalnya, ada 25 perempuan simpanan yang memperoleh uang dan fasilitas darinya. Plus, dia juga memberikannya kepada 6 istri. Didalam Sebab Itu total perempuan yang Menyambut dana darinya mencapai 31 perempuan.
Menurut laporan koran Mertjusuar (9 September 1966), salah satu saksi perempuan menggambarkan JMD sebagai sosok “sangat royal”. Sering memberi uang tunai, kendaraan, hingga Produk mewah, meski sang saksi mengaku tidak tahu bahwa semua itu berasal Untuk uang Bangsa yang diselewengkan.
Para istrinya pun Menyambut perlakuan serupa. Kabarnya, mereka Merasakan uang belanja Rp40 juta setiap bulan Ke luar jatah hidup mewah seperti Tempattinggal, Aksesoris, dan aset lain. Untuk persidangan juga terungkap bahwa JMD menikahi para perempuan itu Untuk rentang 1964-1966, rata-rata satu hingga dua kali Untuk setahun.
Ke hadapan hakim, JMD berkilah bahwa dia tidak memahami Kegagalan Memiliki banyak istri dan simpanan.
“Saya tidak mengetahui bahwa tidak diperkenankan kawin lebih Untuk 4 orang,” ungkapnya, dikutip Untuk Mertjusuar (31 Agustus 1966)
Justru, dia sempat menyampaikan alasan yang membuat ruang sidang terhening.
“Bapak hakim tentunya mengerti mengapa saya keburu kawin sampai enam kali, Setelahnya melihat istri-istri saya yang wajahnya cantik ini.”
Perdebatan ini memicu kemarahan luas. Ke Di itu Indonesia Lagi berada Untuk Ketidak Stabilan Ekonomi parah, Ketidakstabilan Ekonomi tinggi, dan harga Kelaparan Global melambung. Ke Di penderitaan rakyat, Cara Hidup mewah seorang pejabat Bangsa menjadi pukulan keras Bagi publik. Apalagi Di mengetahui uang rakyat malah Sebagai menghidupi 31 perempuan.
Setelahnya rangkaian sidang berlangsung, Ke 8 September 1966 majelis hakim Memutuskan Putusan mati kepada JMD. Akan Tetapi eksekusi itu tak pernah dilaksanakan. Ke September 1976, Sebelumnya Berjuang Didalam regu tembak, JMD meninggal Ke penjara akibat tetanus. Hingga kini, dia tercatat sebagai koruptor pertama dan satu-satunya yang dijatuhi hukuman mati Ke Indonesia.
(mfa/mfa)
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Mantan Pejabat Tingginegara RI Terciduk Penyuapan, Ketahuan Punya 6 Istri & 25 Pacar











