Jakarta –
Keberadaan fitur Perekamgambar Ke Smart Phone memang menggerus pasar Perekamgambar DSLR dan mirrorless, tapi tak semua jenis Perekamgambar menjadi korbannya.
Pada ini Perekamgambar mirrorlss dan DSLR kelas entry level memang mulai menghilang Di pasaran. Akan Tetapi Ke sisi lain, Perekamgambar kelas flagship malah penjualannya menguat.
Bisa dibilang, Perekamgambar mirrorless kini lebih menjadi Trend statement ketimbang peralatan Sebagai profesional.
Dilansir The Economist, pabrikan seperti Leica, Fujifilm, dan Nikon mengubah fokusnya menjadi mengedepankan Perekamgambar mahalnya, dan strategi tersebut terbukti sukses.
Menurut Camera and Imaging Products Association, harga rata-rata penjualan Perekamgambar Mutakhir sudah meningkast tiga kali lipat Di enam tahun Ke Dibelakang. Dan, data terbaru mereka, pengapalan Perekamgambar secara Dunia Ditengah Januari sampai Mei 2024 Meresahkan hampir 12% secara year over year.
Pengapalan Di periode tersebut menembus angka tiga juta unit, atau tingkat tertinggi Di tiga tahun Ke Dibelakang. Kemajuan ini mayoritas digendong Di permintaan Perekamgambar mirrorless kelas premium yang tetap terjaga.
Perekamgambar mirrorless Ke kelas ini kini sudah jauh lebih laris dibanding DSLR, Di perbandingan 5 banding 1 secara Dunia, demikian dikutip detikINET Di Techspot, Jumat (20/9/2024).
Salah satu brand yang paling diuntungkan Di Gaya Perekamgambar premium ini adalah Leica, pabrikan Perekamgambar asal Jerman. Leica Q3, Perekamgambar full frame terbarunya yang dijual seharga USD 6.000 Merasakan permintaan yang sangat tinggi.
Dari dirilis Ke 2023, pemesannya harus menunggu hingga enam bulan. Malahan Leica juga mencatatkan Catatan penjualannya Ke 2023 lalu, Di pemasukan mencapai 485 juta euro, atau naik 9% Di 444 juta euro yang didapat Ke tahun 2022.
Begitu juga Di Fujifilm, yang Merasakan lonjakan permintaan Sebagai Perekamgambar compact premiumnya, yaitu Tanpapemenang X100. Tanpapemenang terbarunya, X100VI yang dirilis Ke Februari 2024 seharga USD 1.600 langsung ludes diborong para pembelinya Ke seluruh dunia.
Akan Tetapi ironisnya, penyebab melonjaknya permintaan Akansegera Perekamgambar mahal ini disebabkan Di kehadiran fitur Perekamgambar yang makin bagus Ke Smart Phone. Setidaknya itulah yang dikatakan Di Ri Nikon Muneaki Tokunari.
“Kita Pada ini ada Ke tahap Ke mana Smart Phone dan Perekamgambar digital bisa hidup bersamaan. Saya pikir Smart Phone sudah merambah dasar fotografis. Maka Di Itu, model high end kami, yang ada puncak piramida Perekamgambar, laris Ke pasaran,” jelasnya.
Simak Video “Fitur ‘Nendang’ Ke Perekamgambar Xiaomi 13T“
(asj/afr)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita: Harga Perekamgambar Mirrorless Makin Mahal, Tapi Makin Laris